Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Indeks utama Amerika Serikat (AS) Wall Street, mencapai rekor penutupan tertinggi pada hari Selasa waktu setempat. Namun saham yang digadang-gadangkan akan menguat yakni Apple Inc (AAPL), justru melemah usai meluncurkan iPhone teranyarnya.
Mengutip Reuters, Rabu (13/9), Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 61,49 poin atau 0,28% menjadi 22.118,86. Lalu indeks S&P 500 menguat 8,37 poin atau 0,34% menjadi 2.496,48 dan Indeks Nasdaq Composite naik 22,018 poin atau 0,34% ke level 6.454,28.
Penguatan deretan indeks tersebut dipicu karena investor sudah mulai tertarik kembali pada aset beresiko seperti saham. Hal itu lantaran ketegangan antara AS dan Korea Utara mulai mereda, kerusakan yang dibuat oleh Badai Irma juga ternyata tidak separah seperti yang dikhawatirkan.
"Ini adalah kondisi yang lebih baik untuk aset berisiko. Selama dua isu ini yakni Korea Utara dan angin topan telah surut, ini memberi investor lampu hijau untuk fokus pada fundamental yang lebih kuat," kata Kepala Strategi Market Ameriprise Financial, David Joy.
Sementara saham Apple (AAPL) justru ditutup melemah 0,4% ke level US$ 160,86. Padahal sebelum hari peluncuran iPhone X kemarin, saham Apple berada di posisi US$ 163,96 dan diprediksi kembali menguat saat seremoni peluncuran.
Beberapa investor menyebutkan bahwa ada kekhawatiran tentang apakah Apple akan menghadapi persoalan kurangnya pasokan. Sementara yang lainnya mengatakan bahwa para pelaku pasar hanya tengah dalam aksi ambil untung.
"Tidak ada yang mengejutkan, meskipun apa yang mereka lakukan dengan produk baru itu cukup bagus," kata Kepala Investasi Solaris Asset Management, Tim Ghriskey.
Justru yang menjafdi penggerak indeks merupakan saham-saham sektor keuangan yang naik 1,2% dan dibantu penguatan subsektor perbankannya sebesar 1,8%. (dtf)