Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyatukan visi dalam upaya mengembangkan dan memperkuat basis-basis agrobisnis dan agroindustri.
Kedua lembaga ini bertemu di Kampoeng Kaos Madina, Panyabungan, Selasa (19/9/2017). Pertemuan itu juga dihadiri oleh asosiasi Perikanan Ikan Mas.
Pertemuan itu dihadiri Plt Ketua Kadin Madina, Sobir Lubis, Ketua KTNA Madina, Rosmala Dewi Nasutiona, Wakil Ketua KTNA Madina, Syahrul Nasution, Sekretaris KTNA Madina, Seri Annum Pulungan, Humas KTNA Madina, Dahlan Batubara dan perwakilan Asosiasi Perikanan Ikan Mas, M Ali Ruston.
Dahlan Batubara menjawab wartawan usai pertemuan menyatakan, pertemuan Kadin dan KTNA Madina ini merupakan langkah lanjutan dari rangkaian pembicaraan-pembicaraan kedua pihak sebelumnya.
"Intinya, kedua lembaga menyatukan potensi organisasi dan kekuatannya dalam upaya mendorong para petani memasuki era pertanian yang berbasis pasar, inovasi budidaya dan maindset petani yang berbasis daya juang dan visi bisnis. Mendorong sektor pertanian ke arah yang bukan saja menguasai intensifikasi, tetapi juga mampu menguasai pasar,” sebut Dahlan.
Dahlan mencontohkan sektor perikanan darat, di mana dalam hal ini Kadin, KTNA bersama Asosiasi Perikanan Ikan Mas akan mengupayakan rangkaian progres penguatan petani dalam menguasai pasar ikan mas di Madina dan selanjutnya ekspansi ke luar daerah. Juga mendorong tumbuhnya industri pakan ikan serta penguatan inovasi budidaya ikan.
“Tanpa menguasai pasar dan pakan, petani akan sulit berkembang. Jika pasar dan pakan telah dikuasai, maka otomatis gairah budidaya akan meningkat di kalangan petani. Tentunya juga ketersediaan bibit akan menjadi hal penting lainnya,” kata Dahlan.
"Konsumsi ikan mas di Madina selama ini cukup tinggi, baik untuk kategori rumah makan maupun rumah tangga, tetapi selama dikuasai oleh Rao, Sumbar. Akibatnya, petani ikan di Madina keok. Ini contoh yang harus dibenahi oleh Kadin Madina dan KTNA Madina," lanjut Dahlan.
Faktor pakan juga sangat krusial, karena menyangkut kelangsungan budidaya. Harganya terlalu mahal jika petani membeli dari pabrikan luar daerah.
Untuk itu, Kadin bersama Asosiasi Perikanan Ikan Mas akan memprogres masalah ini dengan target asosiasi mampu mendirikan minimal 2 pabrik pakan di Madina.
"Persoalan ikan mas ini adalah salah satu sektor yang akan menjadi urusan Kadin dan KTNA Madina. Sektor-sektor lain juga menjadi agenda, seperti peternakan, perkebunan, pertanian tanaman pangan dan sektor-sektor lainnya yang bersifat agribisnis dan agroindustri,” terangnya.