Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Malang. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak akan berani mencalonkan gubernur Jatim bila tanpa seizin Presiden Jokowi. "Andai saya mau maju harus seizin beliau (presiden)," tegas Khofifah kepada wartawan di Ponpes Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Kamis (21/9/2017).
Sebab, Khofifah beralasan bahwa dirinya adalah saat ini seorang pembantu presiden dan masih ingin mengemban tugas yang diberikan memegang pucuk komando Kementerian Sosial. Sampai hari ini, Khofifah mengaku belum meminta izin presiden untuk maju Pilgub Jawa Timur 2018.
"Izin, saya belum. Tidak boleh kita tinggal glanggang, colong playu (lari dari tanggung jawab). Kalau misalnya, pada saatnya. Oh ya, Bismillah Insyaallah semua lini, frekuensinya sudah sama, modulasinya sama, saya akan matur (izin)," jelasnya.
"Saya akan menjaga mandat yang diberikan kepada saya gitu. Tidak ada faktor-faktoran," sambung Khofifah.
Ketua PP Muslimat NU ini mengaku jika sekarang tetap membangun intensitas dan memaksimalkan kinerja Kementerian Sosial yang diamanatkan kepadanya.
"Sampai kemungkinan saat tepat, jikalau pada akhirnya mau maju. Bismillah," tandasnya.
Apakah kegiatan di ponpes ini sebagai upaya menggalang dukungan? "Ini bukan upaya tetapi komunikasi terus terbangun, tapi kita juga melihat suasana, situasi dan seterusnya," jawab Khofifah. (dtc)