Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Solo. Peredaran pil paracetamol, cafein dan carisoprodol (PCC) menjadi perhatian Menteri Kesehatan (Menkes), Nila Djuwita F Moeloek. Dia menilai pil PCC yang dikonsumsi anak-anak muda dapat mengancam bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Nila menyampaikan hal tersebut dalam acara Rakor Forum Ikatan Alumni Kedokteran Seluruh Indonesia, Wilayah Indonesia Tengah II, di Solo, Sabtu (23/9).
"Enggak ada yang makan minum tablet PCC kan? Alhamdulillah gak ada. Saya agak kecewa juga, di Jateng juga ditemukan pembuatan tablet PCC. Kalau bisa malah melarang temannya untuk ikut-ikutan," katanya di awal sambutan.
Dia pun menghubungkan maraknya peredaran pil PCC dengan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2035. Menurutnya, obat-obatan terlarang justru bakal membuat bencana.
"Tadi saya katakan soal PCC. Kalau ada anak-anak kita yang seperti ini apakah kita akan mencapai bonus demografi? Mungkin disaster yang kita dapatkan. Bukannya bonus, tapi beban kita dapati. Anak-anak kita dengan HIV, berpenyakitan, kurang gizi. Apakah kita mencapai bonus demografi," ujarnya.
Nila menyatakan saat ini peran para pendidik sangat penting untuk menyiapkan generasi terbaik. Pasalnya, bonus demografi dipercaya hanya akan datang sekali di sebuah negara.
"Kita hanya alami peluang ini sekali di satu negara. Masa itu di Jepang sudah lewat, kita akan mencapainya di 2035," ujarnya.(dtc)