Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Ridwan Limbong (33), pengemudi ojek online yang tewas karena dirampok ternyata sempat memberi isyarat pada istrinya Bety Wani Purba (33). Isyarat itu baru disadari Bety setelah suaminya meninggal dunia, Sabtu (23/9/2017) pagi.
Ditemui di rumah duka di Jalan Palem 9 nomor 39 Blok 9, Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Bety menceritakan, pada Kamis (21/9/2017) dari Medan, ia dihantarkan oleh suaminya ke Tebingtinggi ke tempat orangtua Bety. Lalu, pada Jumat pagi keesokan harinya Ridwan kembali ke Medan.
"Waktu pulang itu dia pakai (baju dan celana) hitam-hitam. Saya dalam hati kok kayak berduka, tapi saya gak tanya," kata Bety yang terduduk di sisi pembaringan suaminya.
Pada Jumat malam sekira pukul 7, Bety mengaku masih sempat ngobrol dengan suaminya via WhatsApp menanyakan kabar. "Jam 11 malam kami masih WA-an masih ketawa-ketawa," terang Bety.
Ibu Ridwan, Sasmita Simanjuntak (56) menuturkan, sekira pukul 11 malam, Ridwan keluar. "Waktu keluar kutanya mau ke mana hujan-hujan, dia diam aja," kata Sasmita.
Karena berprofesi sebagai pengemudi ojek, sang ibu mengira anaknya sedang mendapat order mengantarkan penumpang.
"Sekira jam 2 pagi kutelepon nanya dia, kau kok enggak pulang? Dia (Ridwan) bilang, aku tidur tempat kawanku," ungkapnya.
Petaka kemudian terjadi. Keluarga korban pada Sabtu pagi mendapat kabar dari kepolisian bahwa Ridwan telah tewas dirampok dengan luka tikaman di dada, paha, dan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Ridwan meninggalkan satu istri Bety Purba dan dua anak-anaknya yang masih kecil, yakni Bintang Limbong (4) dan Tania Limbong (3).
Ridwan tewas karena mempertahankan motornya yang coba dirampok oleh kawanan begal di bundaran Hotel Pardede, Jalan Ir H Juanda, Sabtu (23/9/2017), sekira pukul 04.30 WIB.