Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Gunung Agung di Karangasem, Bali, kini berstatus awas. Untuk mengantisipasi eskalasi fenomena alam ini, penerbangan menuju Bali siap dialihkan ke bandara lain.
Sebagaimana keterangan pers dari AirNav Indonesia, Sabtu (23/9), pihak AirNav bisa menyebarkan pemberitahuan ke seluruh pihak penerbangan lewat Notice to Airmen (Notam) atau pemberitahuan kepada pihak penerbangan berisi informasi aktivitas gunung berapi (ASHTAM).
"Dalam hal Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup akibat letusan Gunung Agung, AirNav Indonesia bersama PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II telah menyiapkan alternatif pengalihan penerbangan ke sejumlah bandara sesuai daya tampung yang tersedia," kata AirNav.
Bila Gunung Agung meletus, penerbangan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan diarahkan ke Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dan bandara Lombok.
"Rute-rute pengalihan itu antara lain meliputi 10 penerbangan ke Bandara Juanda Surabaya, 5 penerbangan ke Bandara Hasanuddin Makassar, 5 penerbangan ke Balikpapan, 5 penerbangan ke Jakarta, 3 penerbangan ke Lombok," kata Corporate Secretary Perum PPPNPI (AirNav), Didiet KS Radityo, sebagaimana tertulis dalam keterangan pers.
AirNav Indonesia telah melakukan simulasi pelayanan lalu lintas penerbangan untuk merespons erupsi Gunung Agung bila terjadi. Simulasi ini melibatkan Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC), Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC), Airnav Indonesia cabang Bali dan Surabaya, Darwin Volcanic Ash Advisory Centre, Virgin Australia, dan KOBU1, 3, 4, 5.
Namun, sejauh ini, aktivitas Gunung Agung belum berdampak pada navigasi penerbangan. Debu vulkanik belum terdeteksi. Aktivitas penerbangan masih normal hingga Sabtu pagi tadi.
"Jika kondisi berubah sejalan dengan aktivitas Gunung Agung, maka sesuai prosedur, secepatnya kami akan keluarkan peringatan, baik Notam maupun ASHTAM," kata Didiet.(dtc)