Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Sejumlah kegiatan dan program dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) Pemkab Samosir untuk mendukung program pemerintah menjadikan kawasan Danau Toba Monaco of Asia atau tujuan wisata internasional.
Selain menggelar sejumlah even lewat program Horas Samosir Fiesta (HSF), Dispar juga telah melakukan penataan objek-objek wisata.
"Banyak program atau kegiatan yang sudah kita lakukan. Kita telah melakukan penataan objek-objek wisata di Samosir, memberikan pendidikan berbahasa Inggris kepada para pelaku wisata. Semua itu upaya kita mendukung kawasan Danau Toba sebagai Monaco of Asia," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Samosir, Rosliana kepada medanbisnisdaily.com, di kantornya, Pangururan, Selasa (26/09/2017).
Rosliana menyebut beberapa objek yang sudah ditata, yakni Naisogop Sianjur Mula-mula, pembuatan joging track hutan pinus tele, penataan Pantai Pasir Putih Parbaba.
Saat ini, sambung Rosalina, Dinas Pariwisata juga sedang membuat kapal kayu di Desa Tomok yang nantinya akan difungsikan sebagai alat pengangkutan danau bagi para pengunjung atau wisatawan yang datang ke Samosir. Dananya bersumber dari APBD Kabupaten Samosir tahun 2017 senilai kurang lebih Rp. 2,5 miliar.
"Kita juga membuat kapal kayu yang kini sedang dikerjakan di Desa Tomok senilai kurang lebih Rp. 2,5 miliar dengan kapasitas 60 seat yang akan di launching bulan Desember. Nantinya kapal ini akan kita gunakan untuk mengangkut para wisatawan yang datang ke Samosir," jelasnya.
Kepala Bidang Kerja dan Kemitraan Dinas Pariwisata Samosir, Shanty Harianja, menambahkan, pihaknya telah memberikan pendidikan sadar wisata kepada pelajar tingkat SMP dan SMA guna mempersiapkan Samosir sebagai tuan rumah.
"Untuk mempersiapkan masyarakat kita sebagai tuan rumah menyambut samosir sebagai tujuan wisata internasional, kita telah melakukan penyuluhan sadar wisata, pemahaman tentang sapta pesona ke setiap desa objek wisata, juga kepada para pelajar tingkat SMP dan SMA," ucap Shanty.
Untuk tahun ini, kata Shanty, sudah terbentuk 9 kelompok sadar wisata. Di antaranya, kelompok sadar wisata Desa Siallagan, Sipinggan, Lagundi Desa Sitamiang, Tele Desa Partukkot Naginjang, dan 5 kelompok di kawasan pasir putih dan sudah diberikan pelatihan ekonomi kreatif.