Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Karangasem. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menggunakan satelit khusus untuk mengamati kawah Gunung Agung. Citra terakhir pada 27 September 2017 menunjukkan adanya retakan dan hotspot yang cukup lebar.
"Di sisi timur ada citra panas, bahkan di tengah kawah sudah muncul retakan baru berukuran sekira 60-80 meter. Kalau hotspotnya sekira 120 meter persegi," kata Kasubbid Mitigasi Gunung Api di Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali, Kamis (28/9).
Hotspot tersebut merupakan ventilasi asap kawah keluar yang teramati tadi pagi. Sementara di retakan belum tampak panas yang terekam kamera thermal satelit.
"Kita gunakan citra satelit khusus yang dapat mengambil citra baik foto udara maupun thermal. Tapi ini kan indikasi magma di bawah gunung semakin kuat," ujar Devy.
Citra satelit ini menjadi sangat penting untuk mengamati perkembangan di kawah gunung berapi setinggi 3.142 Mdpl tersebut. Sehingga foto-foto kawah dari satelit bisa disandingkan dengan data-data seismik dan deformasi dari Gunung Agung.
"Dari satelit kan kita sudah melihat perubahan energi thermal, luas area panas, jadi dari situ sudah kita lihat ada perubahan signifikan sejak pertengahan September 2017 dan sejalan dengan seismik yang kita alami," ucap Devy.(dtc)