Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri BUMN, Rini Soemarno turut hadir dalam perayaan Hari Listrik Nasional yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta. Usai menghadiri pembukaan, Rini berkeliling ke pameran yang diikuti oleh BUMN dan perusahaan swasta nasional.
Satu per satu booth pameran yang dikunjunginya disaksikannya dengan seksama dan tak jarang melontarkan pertanyaan. Rini mengaku senang melihat adanya sinergi BUMN yang ditunjukkan dalam pameran ini mengenai penyediaan kebutuhan bahan baku primer untuk energi. Mulai dari gas, batu bara dan sebagainya, dengan harga yang terjangkau.
Sinergi yang baik itu, kata dia membuktikan bahwa tujuan pemerintah untuk menyediakan harga listrik dan bahan bakar yang semakin murah kepada masyarakat bisa tercapai.
Hal ini, kata Rini sekaligus menjawab surat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengingatkan PLN terkait kondisi keuangannya. Rini menganggap PLN dan BUMN lainnya akan bersinergi dan melakukan efisiensi demi tercapainya harga listrik yang wajar namun juga tak merugikan negara.
"Harapan semua pihak, termasuk Bu Menkeu, dengan suratnya, bahwa efisiensi bisa tercapai. Dan cost bisa dijaga sehingga tujuan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif juga bisa tercapai," katanya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, wajar bagi PLN sebagai perusahaan dengan ekuitas terbesar yang sahamnya dimiliki 100% oleh negara diingatkan soal keuangannya. Sehingga, tidak ada sesuatu kekhawatiran yang perlu dihadapi terkait munculnya surat langsung dari Menteri Keuangan.
"Enggak (khawatir). Kenapa? Saya enggak khawatir. Kenapa menkeu tulis surat, saya bilang normal, sebagai Menkeu perlu mengingatkan kita. Karena pak Sofyan ini memegang perusahaan yang terbesar di Indonesia, Rp 1.300 triliun. Bahkan bukan perusahaannya saja yang besar, Pak Sofyan (Dirut PLN) nya juga besar," tutupnya seraya berseloroh.(dtf)