Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tokyo. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membubarkan majelis rendah parlemen jelang Pemilu Jepang. Abe memutuskan pemilihan umum digelar lebih awal, yakni pada tanggal 22 Oktober 2017.
Dilansir dari BBC, Kamis (28/9/2017), Abe mengambil momentum tersebut di tengah persiapan untuk menghadapi meningkatnya ancaman dari Korea Utara (Korut). Pembubaran majelis rendah tersebut berpotensi menimbulkan kevakuman politik. Apalagi, Jepang sedang menghadapi ancaman dari Korut.
Abe juga tengah mengalami penurunan tingkat popularitas karena tuduhan kronisme. Namun, ia melihat momentum untuk mencari dukungan setelah bersikap keras usai Korut menembakkan dua rudal balistik ke Jepang.
Seruannya untuk menggelar Pemilu lebih cepat dianggap mengambil keuntungan dari oposisi yang yang cenderung lemah. Saat ini, Partai Liberal Jepang (LDP) masih memimpin dalam jajak pendapat.
Sebelumnya, Pemilu tersebut dilakukan setahun lebih cepat dari yang dijadwalkan. Langkah itu juga dilakukan di tengah dukungan yang lebih kuat di dalam jajak pendapat untuk Abe yang telah melihat keuntungannya atas tanggapannya sejauh ini terhadap Korut. "Kita tidak boleh menyerah terhadap ancaman Korea Utara, saya berharap bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat pada pemilu mendatang dan mendorong diplomasi yang kuat," kata Abe, Senin (25/9). (dtc)