Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebanyak 52 perusahaan dan 113 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sumatera Utara melakukan penandatanganan program pendidikan vokasi industri dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri dalam Rangka Membangun Link and Match antara SMK dengan Industri di Sumatera Bagian Utara (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau, mengatakan, pembangunan industri nasional membutuhkan ketersediaan SDM yang kompeten.
"Tujuannya untuk mendorong peningkatan produjtivitas dan daya saing industri," katanya, Senin (2/10/2017.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang semakin spesifik, perlu diantisipasi dengan pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Tentunya, ucapnya, melalui pembangunan link and match antara pendidijan vokasi dengan industri.
"Program pendidikan vokasi industri juga sesuai dengan Intruksi Presdien Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK," katanya.
Berikut kerja sama Kemenperin dengan industri dan SMK di Sumatera Bagian Utara:
1. Provinsi Aceh: 3 perusahaan dan 9 SMK
2. Provinsi Sumut: 52 perusahaan dan 113 SMK
3. Provinsi Sumbar: 7 perusahaan dan 20 SMK
4. Provinsi Riau: 5 perusahaan dan 38 SMK
5. Provinsi Kepulauan Riau: 37 perusahaan 41 SMK