Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan. Dolar AS hari ini berada hampir menembus Rp 13.600.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Roeslani, berujar pelemahan rupiah yang cukup drastis ini membuat beberapa pengusaha kelabakan. Dirinya berharap, pelemahan rupiah tak sampai melebihi Rp 13.500.
"Rupiah turun sedih, rupiah naik kenceng juga sedih protes juga. Ditanya kepada pengusaha siapa, kalau ditanya ke pengusaha batu bara pada senang dolar naik. Tapi pada perusahaan yang income rupiah tapi utangnya dolar pada menjerit, beda-beda," kata Rosan ditemui di sela-sela Rakornas Kadin, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Diungkapkannya, naik turunnya rupiah yang cukup tajam tersebut mengganggu perencanaan belanja (budgeting) perusahan. Apalagi perusahaan yang pendapatannya sangat bergantung dari rupiah.
"Saya bicara dengan teman-teman pengusaha dan asosiasi, kalau Rp 13.500 jangan naik lagi lah. Walaupun melihat kecenderungannya masih akan melemah. Tapi ada range tertentu yang sudah mereka masukan di plan budgeting mereka. Misalnya maksimum Rp 13.500. Bawahnya Rp 13.300," ungkap Rosan.
Menurutnya, pelemahan rupiah tersebut tak mencerminkan kinerja ekonomi Indonesia, namun lebih karena pengaruh dari luar negeri.
"Kembali lagi bukannya membahayakan tapi ini bisa membuat miss target dari perusahaan yang sudah melakukan budgeting. Kita melihatnya lebih eksternal dari pada internal. Biasa begitu ada kebijakan (Donald) Trump yang memperkuat mata uangnya dan menguntungkan Amerika biasa dolar menguat," tandas Rosan. (dtf)