Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tokyo. Nissan harus menarik kembali 1,2 juta unit mobil di Jepang. Tapi, pihak Nissan menyebut tak ada risiko kecelakaan di jalan.
Diberitakan The Japan News, Nissan Motor Co mengakui bahwa inspeksi akhir kendaraan baru tidak dilakukan oleh teknisi bersertifikat. Karena kemungkinan cacat produksi, pemerintah Jepang meminta Nissan untuk memeriksa kembali semua kendaraan yang terkena dampak ini.
Menurut Nissan dan pemerintah Jepang, teknisi yang tidak berwenang terlibat dalam inspeksi akhir di enam pabrik perakitan mobil di Jepang. Sebanyak 21 model yang dibuat di enam pabrik itu terlibat, termasuk mobil listrik Leaf baru, Nissan Serena dan Nissan Note.
Naoki Yuzuriha, seorang pejabat Nissan, mengatakan perusahaan tersebut meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kecemasan yang diakibatkan masalah ini. Dia menambahkan, tidak ada risiko keselamatan untuk kendaraan Nissan di jalan.
Nissan merupakan perusahaan kedua yang terkena dampak kesalahan besar di Jepang. Sebelumnya pada 2016 lalu, Mitsubishi Motors mengakui telah memalsukan uji efisiensi bahan bakar pada beberapa model. (dto)