Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Suporter bola dan pesilat berkomitmen menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Masing-masing pihak mengimbau kepada anggotanya agar menahan diri.
"Kami mengimbau anggota kami dimanapun berada, mari kita hormati proses hukum dan mari kita kawal bersama. Jangan ada gerakan apapun yang merugikan kita," ujar Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Surabaya Haji Maksum Rosadim kepada wartawan, Kamis (5/10/2017).
Maksum juga mengimbau agar semua anggotanya menahan diri. Jangan sampai melakukan kegiatan negatif yang menimbulkan kegaduhan dan menganggu proses hukum.
"Mari menahan diri dari kegiatan negatif apapun, seperti ujaran kebencian, kegiatan di lapangan, dan hal lainnya yang menimbulkan kegaduhan dan mengganggu proses hukum. Kita harus taat hukum karena Indonesia adalah negara hukum," pungkas Maksum.
Suporter bola pun juga berkomitmen akan menjaga kondisi di Surabaya agar kondusif.
"Seperti komitmen kami, kami akan mengikuti proses hukum. Kami juga akan membantu proses penyidikan yang ada," ujar juru bicara bonek, Andi Peci.
Andi mengatakan bahwa tidak ada rivalitas antara suporter dan pesilat.
"Seperti yang kalian tahu bahwa yang menolong korban kan juga teman-teman bonek. Artinya tidak ada rivalitas antara bonek dengan PSHT," ujarnya.
Andi juga mengimbau anggotanya untuk menahan diri dan mengikuti proses hukum yang ada.
"Semua anggota bonek saya imbau untuk menahan diri dan ikuti proses hukum yang ada," pungkas Andi.
Kesepakatan damai demi menjaga kondusifitas Jatim, khususnya Surabaya dilakukan dengan bentangan spanduk. Spanduk berwara hitam tersebut bertuliskan 'PSHT...Bonek Podo Seduluran Ayoo Jogo Suroboyo Ayoo Jogo Jawa Timur. (dtc)