Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah sempat terjerembab pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diyakini akan membaik pada triwulan ketiga. Kondisi tersebut akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2017.
Demikian dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Sjech Suhaimi kepada medanbisnisdaily.com,Kamis (5/10/2017)).
Suhaimi tidak menyebutkan secara rinci berada di angka berapa ekonomi Sumut tumbuh tahun 2017, namun akan lebih baik dari kondisi dua triwulan pertama.
Kata Suhaimi, pada triwulan I ekonomi Sumut tumbuh 5,18%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,01%. Akan tetapi kemudian merosot menjadi 4,8% pada triwulan II, di bawah pertumbuhan nasional.
"Pertumbuhan beberapa sektor usaha seperti pertanian yang negatif merupakan penyebab melemahnya perekonomian Sumut di semester I 2017, padahal kontribusi sektor pertanian cukup besar, yakni 21,14%," kata Suhaimi.
Selain itu, papar Suhaimi, yang juga tumbuh negatif adalah industri batubara, kehutanan, perdagangan mobil dan sebagainya.
Menguatnya perekonomian Sumut pada paruh kedua 2017, disebutkan Suhaimi karena serapan anggaran yang lebih besar, rampungnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan irigasi.
"Indikator makro seperti laju inflasi yang terkendali serta nilai tukar rupiah yang relatif stabil hingga akhir tahun akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian Sumut pada Semester II," tegas Suhaimi.
Pada akhir tahun laju inflasi Sumut diperkirakan hanya 3%, lebih rendah dari inflasi nasional.
Sektor konsumsi masih belum akan tergeser sebagai penyumbang terbesar perekonomian Sumut, disusul ekspor dan investasi langsung. Pada Semester I 2017 ketiga sektor tersebut masing-masing menyumbang 53,35%, 36,25% dan 31,32%.