Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tangerang Selatan - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki program-program koperasi yang dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakatnya. Pendayagunaan potensi dan perkembangan koperasi di Tangsel mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat sekitar.
Masyarakat Kota Tangsel meningkatkan taraf hidup mereka melalui koperasi. Pemerintah Kota Tangsel pun mengizinkan siapa pun yang berminat membentuk koperasi dengan memberikan bantuan biaya akta notarisnya. Karena hal itu, Tangsel diyakini mampu menjadi Kota Koperasi.
Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pun mengapresiasi program koperasi yang ada di Kota Tangsel. Hal itu diungkapkan dalam acara peresmian program menabung 1.000 per hari di koperasi. Peresmian program menabung itu digelar dalam rangka peringatan Hari Koperasi Tingkat Kota Tangsel di Lapangan ITC BSD, Minggu (7/10/2017).
"Saya memberikan apresiasi tinggi atas gagasan Kota Tangsel mempunyai program-program koperasi di antaranya Tangsel menjadi Kota Koperasi, program 1.000 koperasi, pengembangan siswa menabung Rp 1.000 per hari, deklarasi mahasiswa, serta koperasi menjadi solusi," ungkapnya.
Untuk program 1.000 koperasi, Anak Agung menjelaskan Tangsel mencapai 7,3 % atau di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Sementara jumlah UMKM mencapai 16.400 sehingga pemerintah daerah menginiasiasi Tangsel sebagai kota dengan 1.000 koperasi. Dengan langkah tersebut, diharapkan koperasi bisa menjadi soko guru perekonomian.
Kemudian pengembangan siswa menabung 1.000 per hari dilakukan dalam bentuk tabungan berkelompok. Tujuannya untuk memperkuat ekonomi individu dan keluarga.
"Saya merinding ketika mahasiswa melakukan deklarasi ini (mahasiswa) , karena mahasiswa mempunyai peran strategis yang diharapkan dapat bersaing di tatanan ekonomi global.
Anak Agung mengungkapkan jika semua wali kota dan bupati membuat aktivitas koperasi seperti Wali Kota Tangsel, dirinya yakin kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Selain itu, kesenjangan pertumbuhan juga akan semakin minim.
Kota Tangsel diharapkan dapat menghitung kinerja pembangunan ekonomi, kualitas pertumbuhan yang membaik, perolehan usaha koperasi mencapai Rp 1,4 triliun, putaran omzet umkm per hari Rp 2,6 miliar, margin keuntungan dari omset 33 %, dan giring rasio secara nasional 2%. Dari perhitungan itu, diharapkan Kota Tangsel mampu menghitung sendiri potensi ekonomi produk domestik bruto (PDB).
Agar kota lain segera mengikuti jejak Kota Tangsel, Kementerian Koperasi dan UKM pun akan terus melanjutkan berbagai program /kegiatan aksi, antara lain akses permodalan usaha melalui kredit dari lembaga pengelola dana bergulir (LPDB-KUMKM) dengan bunga 4,5 persen sampai dengan 6 persen per tahun. Bunga realisasi dana bergulir sampai dengan tanggal 7 Juli 2027 diharapkan mencapai Rp 580.189 miliar.
Melalui program-program koperasi ini, Wali kota Tangsel Airin Rachmi Diany berharap seluruh warga Kota Tangsel dapat merasakan manfaatnya terutama pelaku koperasi uang.
"Pemkot memegang komitmen untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan koperasi di Tangsel. Koperasi dan juga pelaku UKM harus dapat memegang peran yang signifikan dalam perekonomian kota," ujar Airin.
Dari tahun ke tahun, Pemkot Tangsel selalu berkomitmen menghadirkan berbagai program dan kegiatan positif untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas insan-insan koperasi dan UMKM. Selain itu, digelar juga berbagai pelatihan, workshop, bimtek, dan diskusi-diskusi.
"Ke depan kami akan siapkan gedung inovasi 10 lantai untuk warga Tangsel dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif dan inovatif," katanya.
Airin bahkan akan memberikan sertifikat gratis yang dilaksanakan dengan BPN untuk mendukung sisi permodalan. Lebih dari itu, Airin juga akan memfasilitasi pembuatan akta pendirian badan hukum.dtc