Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Pertemuan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) membahas keparawisataan bersama sejumlah elemen masyarakat di aula kantor bupati, di Balige, Senin (9/10/2017), berlangsung ricuh dan diwarnai aksi walk out dari sejumlah peserta. Hal ini dipicu ketidaksesuaian agenda pertemuan di dalam undangan dengan persoalan yang dibahas.
Dalam pertemuan yang dipimpin Bupati Darwin Siagian itu ternyata berupa ekspos berbagai keberhasilan pemerintah untuk menjadikan kabupaten itu menjadi daerah wisata.
Setelah berjalan lebih satu jam ekspose yang disampaikan mendapat koreksi dari Sintong Pardosi, perwakilan dari LSM Suara Rakyat Tobasa.
"Mohon izin pak Bupati, mohon koreksi perihal undangan yang menyebut bahwa pertemuan adalah RDP (rapat dengar pendapat), namun benarnya adalah ekspose, " ujar Sintong.
Dia mengatakan, sejatinya, karena menyesuaikan undangan adalah RDP dan bukan ekapose harusnya hal itu dilakukan.
"Kami walk out, " katanya tegas lalu keluar dari gedung pertemuan diikuti sejumlah rekan lainnya.
Menanggapi protes tersebut, Bupati menyebut agar memikirkan sikap itu kembali, karena yang dibicarakan adalah masa depan Tobasa.
"RDP dimaksud oleh Ketua DPRD adalah ekspose kepariwisataan," disambut riuh hadirin dan tidak diketahui apakah mendukung pembicaraan atau sebaliknya.
Meski ada aksi walk out, RDP tetap berlanjut.
Pembicara diambilalih Kadis Pariwisata, Ultrison Simangunsong.
Selain bupati, pertemjuan itu juga dihadiri Wabup Hulman Sitorus dan kepala SKPD.