Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Proyek kereta ringan Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) terus dikerjakan. Masalah pendanaan proyek tersebut pun masih terus dicari jalan keluarnya.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, mengatakan proyek tersebut nantinya juga akan menggunakan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada PT KAI. Untuk tahun ini, KAI mendapat PMN sebesar Rp 4 triliun untuk proyek kereta ringan itu.
Dana tersebut, berasal dari APBNP 2017 sekitar Rp 2 triliun serta dari dana realokasi proyek kereta api Trans Sumatera yang belum ditentukan pembangunannya sebesar Rp 2 triliun.
"Kemenkeu ada (membahas) PMN, ada yang realokasi dari PT KAI itu yang Sumatera barat kan Rp 2 triliun, lalu dari APBNP Rp 2 triliun. Jadi kan sudah bisa dikeluarkan, PP-nya sudah bisa selesai pada bulan ini mengenai LRT dari sumber APBNP Rp 2 triliun dan realokasi Rp 2 triliun yang KAI," jelasnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Dana tersebut kemudian dihitung oleh PT SMI agar lebih jelas pemanfaatannya dan bisa mendapatkan penjaminan ke pihak perbankan. Nantinya, sejumlah pihak perbankan akan melakukan pinjaman untuk pendanaan LRT.
"Penjaminan ini agar jelas hitungannya, dari PT SMI melakukan perhitungan supaya agar feasible secara financing. Sehingga nanti antara subsidi, jaminan, perhitungan bunganya, semua jelas. Kita mendapat penjaminan utangnya," jelasnya.
"Ini dalam Minggu ini diharapkan akhir Oktober selesai. Kalau kami kan dari PMN-nya yang jadi satu PP dan PMK tentang jaminan pinjaman," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik dan Pengembangan KAI, Budi Noviantoro, mengatakan PMN sebesar Rp 2 triliun itu merupakan realokasi anggaran dari proyek kereta api Trans Sumatera yang belum selesai pengerjaannya. Maka dari itu dana tersebut dialihkan ke proyek LRT.
"Dulu kan ada pengadaan, pemerintah membangun kereta api sampai ke Aceh, nah supaya ini harapannya selesai. Tapi sekarang belum selesai-selesai kerjaannya begitu. (Jadi) dialihkan," terangnya. (dtc)