Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi - Ada kejutan yang diberikan Tio Pakusadewo yang datang dan dijamu di Pendopo Saba Swagatha Blambangan, Banyuwangi. Saat dilakukan pemaparan rencana digelarnya Anugerah Film Indonesia (AFI) di Banyuwangi, aktor senior ini memberikan karikatur wajah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Tio menggambar sendiri wajah orang nomer satu di Banyuwangi ini lengkap dengan kacamatanya. Tak ada yang tahu bahwa Tio menggambar karikatur Anas di meja undangan saat acara berlangsung.
Usai acara, Tio kemudian memberikan hasil karikaturnya ke Bupati Anas. "Ini untuk Pak Bupati. Saya sengaja buat karikatur saat berada di sini mulai tadi," ujar Tio kepada Bupati Anas, Selasa (10/10/2017).
"Wah ini, diam-diam menggambar wajah saya. Dari tadi lihat saya kok diam ternyata punya bakat tersembunyi selain menjadi aktor," ujar Bupati Anas senang melihat gambar hasil Tio.
Menurut Tio, kedatangannya di Banyuwangi adalah sesuatu baginya. Sebab 25 tahun yang lalu, dirinya sempat menjadi aktor dalam film yang dibuat di Banyuwangi, 'Cinta dalam Sepotong Roti'. Dalam film garapan sutradara Garin Nugroho ini, dirinya mulai mengenal Banyuwangi. Hingga bisa menyanyikan lagu khas Banyuwangi 'Impen-impenen'.
"Kapan biso kelaksan, Isun nggandeng riko, Umpomo wis keturutan, Mandyaneo kari lego," ujar Tio, menyanyikan lirik lagu Impen-impenen.
"Saya tau arti lagu itu karena saya belajar sama penari Gandrung saat itu. Dan saya suka lagu itu. Lagu itu saya nyanyian sebagai rayuan saya kepada Pak Bupati agar AFI bisa digelar di Banyuwangi," tambah pria yang bernama lengkap Irwan Susetio Pakusadewo ini.
Menurut Tio, Banyuwangi saat ini berbeda dibandingkan saat dia pertama kali datang. Namun ada yang masih tetap menurutnya. Yakni kekuatan Banyuwangi dalam menjaga adat tradisi, kultur dan keseniannya. Tak banyak Kabupaten atau kota di Indonesia yang masih kental dengan memegang teguh budaya dan tradisinya.
"Ada Gandrung dan seni yang lain. Masih tetap ada dan tetap lestari," tambahnya.
Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi bersama aktor senior Indonesia lain, dari Tim Pusat Pengembangan Film Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, dan Rozan Anwar.
Kedatangan para aktor film ini, ingin menawarkan Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah aresiasi film pendek dan dokumenter para pembuat film di Indonesia, yang rencananya akan berlangsung pada bulan depan, November 2017.
Tawaran ini berasal dari tim pengembangan film dan pembuat film yang menilai Banyuwangi konsisten mengembangkan beragam potensi daerahnya. dtc