Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Garoga, Wisata Sungai Aek Tanjung di Desa Garoga Sibargot, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, semakin mempesona. Namun sayang masih saja luput dari perhatian pemerintah.
Tidak saja orang Garoga yang mengagumi objek wisata sungai itu. Orang luar Garoga pun, seperti personil Trio Permata, salah satu trio Batak yang lagi populer saat ini pun, juga mengatakan kekagumannya.
"Tempat ini bagus, sangat cocok sebagai objek wisata andalan," kata Gortap Simbolon, salah satu personel Trio Permata ketika bersama medanbisnisdaily.com mengunjungi Aek Tanjung, Sabtu (30/09/2017).
Trio Permata hadir di Kecamatan Garoga untuk memenuhi undangan Camat Garoga Josua P Situmeang guna mengisi acara hiburan memeriahkan Hari Jadi Taput ke-72 Tahun 2017 di Kecamatan Garoga.
Namun sayang, kata Produser Trio Permata Suangro Sitanggang ST, pemerintah tidak hadir menyentuh objek wisata Aek Tanjung. "Sudah selayaknya objek wisata ini dipoles, butuh perhatian pemerintah," kata Suangro.
Objek Wisata Aek Tanjung berjarak sekitar 3 km dari Garoga Jae, ibukota Kecamatan Garoga. Tempat ini menyimpan fakta historis, yakni tempat pemandian dan berenang warga Garoga turun temurun.
Di atas sungai adalah perbukitan tinggi yang di bagian dinding atasnya menggantung sarang lebah. Sarang lebah ini sudah ada sejak puluhan tahun dan menjadi saksi keindaham Aek Tanjung itu sendiri.
Persis disekeliling Aek Tanjung adalah barisan pebukitan dengan hamparan beragam jenis pohon. Panorama sekitar Aek Tanjung juga kerap menjadi veiw foto yang didokumentasikan banyak orang.
Dari kaki perbukitan itu, terdapat sumber air bersih yang dialirkan lewat pancur (pipa) untuk kebutuhan air minum, mandi, cuci pakaian dan cuci kendaraan.
Sehari-harinya hanya ada satu keluarga bermarga Pasaribu yang melestarikan sekaligus mengelola wisata Aek Tanjung itu sejak lama.
Ada yang khas dari layanan mereka, yaitu mi rondam (indomi rebus) dan telur rebus yang sangat cocok dilahap bersama secangkir teh manis panas.
Biasanya sajian khas ini dihidang setelah mandi sehingga sangat pas untuk menghangatkan badan seusai mandi yang airnya dingin tersebut.
Aek Tanjung biasanya ramai ketika akhir pekan dari pengunjung lintas desa. Kemudian puncak keramaiannya ketika musim libur Natal dan Tahun Baru.