Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Pemprovsu membuka kembali peluang pembangunan Pelabuhan Trade Port di kawasan pesisir Labuhanbatu. Sebelumnya, wacana seperti itu pernah mengemuka saat pihak Pemkab Labuhanbatu dan Pemprovsu ketika dipimpin Gubernur alm Raja Inal Siregar melakukan kerja sama dengan perusahaan luar negeri.
"Bisa, tidak tertutup kemungkinan. Bisa aja seperti itu," aku Gubernur Sumut HT Erry Nuradi kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/10/2017) malam sesaat setelah jamuan makan malam di kependopoan Bupati Labuhanbatu setelah lawatan menghadiri acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-34 dan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-45 dan membuka pencanangan acara Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Kecamatan Pangkatan, Labuhanbatu.
Tapi, kata Erry, pembangunan pelabuhan itu mesti melihat beberapa aspek penting. "Kalau ada investor. Kita harus lihat Tupoksi pelabuhan itu. Kelas berapa. Bisa aja kalau ada lahannya tersedia, tidak tertutup kemungkinan. Konon lagi tidak merupakan kawasan hutan," ujarnya sebelum beranjak meninggalkan Rantauprapat untuk kembali pulang ke Kota Medan.
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap mengaku akan memanfaatkan tantangan itu. Peluang tersebut akan dijadikan rencana pembangunan di Labuhanbatu.
"Akan kita bahas kembali pembangunan Pelabuhan tersebut," ujar Pangonal.
Dia mengakui strategisnya lokasi perairan laut di kawasan pesisir Labuhanbatu. Sebab, lebih dekat berhubungan ke Pelabuhan Port Klang Malaysia.
Catatan medanbisnisdaily.com, sebenarnya ketika Sumatera Utara dipimpin oleh alm Raja Inal Siregar dan Kabupaten Labuhanbatu masih dipimpin bupati HT Milwan, rencana pembangunan kawasan pesisir Labuhanbatu sebagai lokasi pelabuhan sudah pernah dilakukan. Upaya realisasinya dilakukan dengan mengundang investor luar negeri.
Bahkan, penandatanganan memory of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dilakukan Gubsu dan Bupati Labuhanbatu dengan para investor dari Malaysia. Masing-masing Executive Director SSC Comodities SD BHD Raja Abdul Razak bin Baharuddin dan Chairman Integrax Berhard, Harun Rosip, pernah dilakukan pada 2004.
Digadang-gadang, para investor tersebut diberi kewenangan dengan memberi keizinan melakukan studi kelayakan membuat rencana pembangunan pelabuhan yang kemudian ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dalam pengelolaannya.
Selain itu, pihak Pemkab Labuhanbatu juga telah pernah menawarkan potensi daerah pesisir di sana ke investor luar negeri lainnya. Yakni, pihak PT SUNGWON, investor asal Korea Selatan. Pertemuanpu sempat dilakukan pada 26 Mei 2008.
Tujuannya, dalam upaya pengembangan wilayah dan pemerataan pembangunan. Terlebih lagi, upaya perluasan pemanfaatan potensi sektor hulu komoditi unggulan Labuhanbatu. Dan, potensi pesisir Labuhanbatu pengembangan daerah untuk pembangunan daerah Pelabuhan (Tradeport). Karena, wilayah perairan berbatasan langsung dengan perairan selat Malaka memiliki prosfek cerah pengembangan jasa sarana transportasi laut. Jarak tempuh perairan Labuhanbatu lebih efisien ke wilayah negeri jiran tetangga Malaysia dan Singapura.