Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Kasus meninggalnya Choirul Huda menjadi tamparan keras bagi seluruh pihak untuk memperbaiki standardisasi pertolongan pertama saat pertandingan. Termasuk para pemain.
Kejadian yang menimpa Huda juga pernah menimpa pemain lain. Kiper Persegres Gresik United, Aji Saka, membentur tiang gawang saat melawan Arema FC di Stadion Petrokimia, pada bulan Juli 2017.
Aji pun sempat kejang dan pingsan. Mayoritas pemain kedua tim kelabakan dan panik melihat kondisi Aji Saka. Sementara, tim medis masih berjalan menuju tengah lapangan.
Beruntung, salah satu pemain yang dekat dengan Aji, Cristian Gonzales, mengambil tindakan. Dia langsung menolong dengan membuka mulut Aji Saka agar tidak melipat lidahnya. Apa yang dilakukan Gonzales ternyata merupakan tindakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan ketika pemain mengalami cedera.
"Pemain juga perlu kemampuan seperti itu tentang pengetahuan pertama untuk pertolongan cedera pemain di lapangan. Gonzales mungkin mengetahui itu dari klubnya," ujar COO PT Liga Indonesia Baru, Tigorshalom Boboy, kepada pewarta.
"Sama misalnya dengan pemahaman law of the game, itu harus dari klub yang buat. Source-nya dari mana? Dari kami nggak papa, kami ada komite medis." katanya menambahkan.
"Pemain juga harus respek dengan pemain lain, tidak bermaksud untuk mencederai lawan. Kemarin karena benturan di Choirul Huda dengan teman sendiri, coba kalau benturannya dengan pemain lawan. Tapi, itu pun tidak ada pembenaran untuk hal itu sudah ada korban soalnya." ujar dia.
dtc