Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Perusahaan teknologi ramai-ramai bersuara dalam menanggapi eksploitasi terhadap jaringan Wi-Fi menggunakan enkripsi WPA atau WPA2. Para peneliti keamanan siber mengklaim bahwa perangkat berbasis macOS, Windows, iOS, Android, dan Linux akan terkena dampak dari serangan tersebut.
Microsoft mengatakan menjadi yang pertama dalam memperbaiki masalah tersebut kepada pelanggan yang menggunakan perangkat Windows. Bahkan, mereka mengatakan bahwa update tersebut telah tersedia pada 10 Oktober lalu.
"Kami telah meluncurkan security update terbaru untuk menangani isu tersebut. Mereka yang memasang update tersebut akan terlindungi. Kami juga menyuarakan kepada user untuk menyalakan fitur auto-update untuk membantu mereka dalam melindungi perangkat miliknya," ujar juru bicara dari Microsoft, seperti dilansir dari The Verge pada Selasa (17/10).
Adapun Google mengatakan berjanji akan memperbaiki perangkat yang terkena dampaknya dalam beberapa pekan ke depan. Perangkat pertama yang akan mendapat security patch terbaru adalah Pixel, yang direncanakan sudah tersedia pada 6 November.
Sayang, mayoritas perangkat lain akan tetap rentan meski dengan update baru tersebut. Perangkat Android dan Linux diperkirakan jadi korban dengan dampak terberat dibanding perangkat berbasis OS lain. Para peneliti beranggapan, 41% perangkat Android sangat rawan terhadap ekploitasi melalui koneksi Wi-Fi tersebut.
Lalu, Apple juga mengkonfirmasi bahwa security patch mereka sudah tersedia dalam versi beta untuk sistem operasi terbaru. Meskipun begitu, perbaikan ini baru akan benar-benar tersedia bagi publik secara luas pada beberapa pekan ke depan.
Jadi, perangkat berbasis iOS dan macOS masih belum benar-benar aman. Ditambah, pihak Apple pun belum memberi tahu versi mana yang sangat rawan terhadap serangan tersebut.
Selain itu, perangkat AirPort seperti Time Machine, AirPort Extreme, dan AirPort Express juga tidak dilengkapi dengan security patch. Firmware terbaru yang dimiliki perangkat tersebut dirilis Desember 2016 silam. Tanda-tanda pihak Apple untuk membuat patch tersebut pun belum terlihat.
Kemudian, Wi-Fi Alliance, perusahaan yang bertanggung jawab atas konektivitas Wi-Fi, juga turut buka suara terkait dengan isu tersebut.
"Masalah ini dapat diselesaikan dengan software update. Kabar baiknya, industri yang terlibat dalam jaringan Wi-Fi, termasuk didalamnya provider, sudah mulai memberikan patch kepada pengguna Wi-Fi. User dapat mengharapkan seluruh perangkat yang menggunakan Wi-Fi, baik yang dilengkapi patch atau tidak, dapat bekerja dengan baik ke depannya," ujar juru bicara Wi-Fi Alliance. (dtn)