Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Perupa Teguh Ostenrik segera menenggalamkan karya seni instalasi karang buatan bernama Domus Piramidis Dugong di Pulau Bangka, Sulawesi Selatan pada 20 Oktober. Aksi tersebut digelar dalam acara Coral Day 2017 yang bekerja sama dengan Yayasan Suara Pulau dan Yayasan Terumbu Rupa (YTR).
Karya seni instalasi Domus Piramidis Dugong berbentuk media terumbuh karang untuk tumbuh. Ukurannya sekitar 6 x 6 meter dengan tinggi 5 meter.
"Instalasi ini ditanam di Pulau Bangka sekaligus menjadi areal diving spot baru yang diharapkan mampu menarik wisawatan selam sadar lingkungan," ujar Teguh Ostenrik, Rabu (18/10).
Lokasi Pulau Bangka yang merupakan salah satu pulau terkecil di perairan Kabupaten Minahasa Utara itu memiliki keragaman terumbu karang dan lamun yang kaya.
"Sebagai sedikit dari habitat dugong yang ada di Indonesia, dan dengan keanekaragaman terumbu karang yang menjadi tulang punggung wisata laut maupun perikanan di Sulawesi Utara, wilayah perairan pulau Bangka seharusnya menjadi wilayah yang dilindungi," kata Teguh Ostenrik yang juga penggagas YTR.
Menurutnya setiap rancangan dari ARTificial Reef dibuat dengan mengambil inspirasi dari biota laut yang khas. Khusus untuk Pulau Bangka, Teguh Ostenrik menciptakan replika berbentuk dugong dengan harapan ekosistem bawah laut Bangka akan menjadi habitat dugong.
Sebelumnya melalui Yayasan Terumbu Rupa, Teguh pernah melakukan transplantasi karang dengan menenggelamkan 'rumah cumi-cumi' berbentuk instalasi seni Domus Sepiae di Pulau Senggigi, Lombok, pada 2014 lalu. Selain itu, ada Domus Longus di Pulau Waha, Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang mengambil bentuk maskot Taman Nasional Wakatobi di tahun 2015.
Serta Domus Musculi yang terletak di Pulau Pelangi, Kepulauan Seribu di tahun 2015, diikuti Domus Piramidis Antennarius, Selaroides dan terakhir Domus Arcae Similis. Domus Piramidis Dugong adalah struktur seni ke-7. (dth)