Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ratusan mahasiswa Universitas Sumatra Utara (USU) menggeruduk biro rektor, Kampus USU, Jalan Dr Mansyur, Padang Bulan, Medan, Selasa (24/10/2017). Bertemu dengan pihak Rektorat USU yang diwakili Wakil Rektor V Luhut Sihombing dan Wakil Rektor I Rosmayati, mahasiswa habis-habisan mencecar keduanya dengan berbagai gugatan terkait penganiayaan Imanuel Silaban (Nuel).
Demonstrasi dilaksanakan mahasiswa atas nama Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) USU guna menuntut tanggungjawab Rektor Runtung Sitepu terkait kondisi kritis yang diderita Nuel akibat penganiayaan oleh puluhan tenaga pengamanan (satpam) kampus pada Kamis malam (19/10/2017).
Mulai dari Sistem Pengamanan Kampus yang disebut bertentangan dengan ketentuan Polri, peralatan kamera intip (CCTV) yang tidak berfungsi, intervensi dosen terhadap aktivitas unjuk rasa mahasiswa, ketidaksigapan pengusutan penganiayaan terhadap Nuel, pembentukan tim investigasi internal, hingga WR V Luhut Sihombing yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebaik mungkin, demikian peluru mahasiswa untuk mencecar Luhut dan Rosmayati.
"Sebagai WR V tugas bapak kan untuk menjamin terciptanya rasa aman bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademik di kampus ini, tapi apa yang bapak kerjaan," demikian gugatan salah seorang mahasiswa.
Terlihat dari cara Luhut menjawab pertanyaan gugatan mahasiswa bahwa dia gelagapan. Bahkan sempat terpancing emosi.
"Saya ini kan juga manusia yang punya rasa lelah seperti kalian, jadi ada yang tidak terpantau persoalan di kampus ini," jawab Luhut.
Terhadap seluruh gugatan PEMA, Luhut menyatakan sudah memenuhi sebagian, di antaranya membawa Nuel berobat ke RS terbaik di Medan, yakni RS Columbia Asia, di mana seluruh pembiayaannya ditalangi pihak USU.
"Untuk tuntutan yang sebagian lagi saya menantikan kehadiran adik-adik mahasiswa datang ke ruangan saya agar bersama-sama kita selesaikan," ujar Luhut.