Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Langkat. Harga cabai di Kabupaten Langkat berfluktuasi. Sepekan naik, sepekan kemudian turun. Sepuluh hari yang lalu, harga jual cabai merah di tingkat petani sempat naik dari Rp 20.000 ke Rp 30.000/kg. Harga di pengecer dan pasar pun naik menjadi Rp 40.000/kg. Kemudian harga di petani berangsur turun dari Rp 30.000 hingga ke harga Rp 22.000/kg saat ini.
"Tahun ini tidak seperti tahun lalu, harga cabai tidak melambung, kemaren saja turun lagi dari Rp 30.000 menjadi Rp 22.000/kg,” kata Suheri, petani cabai di Dusun Kelantan Dalam, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Rabu (25/10/2017).
Kalangan petani cabai berharap harga jual cabai bisa kembali naik jika produksinya sudah mulai menurun.
Sementara, harga eceran di pasar-pasar tradisional di beberapa kecamatan di Langkat Rp 28.000/kg, setelah turun dari Rp 40.000/kg dua pekan lalu.
"Kami selaku konsumen berharap harga cabai tetap stabil, yakni Rp 20.000/kg. Jangan naik lagi seperti tahun lalu yang harganya Rp 50.000 - Rp 100.000/kg. Kalau produksi cabai menurun nantinya, bukan berarti harga cabai pun naik. Kan ada program pemerintah, bantuan untuk pertanian cabai yang dananya dari APBN supaya harga cabai normal kan sudah kucurkan,” kata Sudarsih, Ainun dan Halimah, konsumen cabai di Pasar Kecamatan Stabat, Langkat.
Pengakuan kalangan pedagang, baru-baru ini harga cabai memang sempat menyentuh Rp 45.000/kg. Tetapi konsumen banyak yang memboikot tidak beli.
"Karena tidak laku, kondisi cabai mulai mengering, maka kami turunkan harga ke Rp 24.000/kg, meski harga beli kami tinggi, yakni Rp 35.000/kg dari pemasok. Makanya, agen ataupun penampung jangan menaikkan harga pembelian terlalu tinggi kepada petani, jadi harganya tetap stabil,” ujar Supriati, pedagang cabai di pasar tradisionil Tanjungpura.