Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Meski dalam nota keuangan pemerintah secara gamblang akan menerapkan cukai plastik guna mengendalikan konsumsi barang-barang yang memiliki risiko jangka panjang. Namun hingga saat ini belum juga direalisasikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan pemerintah yang belum juga menerapkan cukai plastik hingga saat ini.
Menurut Sri Mulyani, perekonomian nasional yang masih dalam momentum positif menjadi salah satu faktor belum terealisasinya penerapan cukai plastik.
"Memang selama ini melihatnya bagaimana waktunya tidak mengganggu momentum positif di perekonomian. Waktu ekonomi alami tekanan bertubi-tubi dari harga minyak, komoditas, ekspor melemah. Kami tidak mau menciptakan tambahan beban yang membebani ekonomi itu sendiri," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Meski begitu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memastikan bahwa pemerintah sadar untuk segera mengendalikan konsumsi plastik ke depannya.
"Sehingga kita tetap melakukan persiapan dan kita lihat kalau momentum ekonomi cukup positif kita akan melihat itu kesempatan untuk melakukan penerapan cukai terhadap barang-barang yang dianggap memiliki potensi berbahaya bagi konsumennya apakah itu plastik ataupun minuman bermanis," jelas dia.
Menurut wanita yang akrab disapa Ani ini, banyak negara-negara maju juga mengalami hal yang sama terkait dengan mengendalikan konsumsi barang-barang yang berpotensi bahaya bagi lingkungan dan masyarakat.
Namun, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan segera menerapkan cukai plastik guna mengendalikan konsumsi barang-barang seperti plastik.
"Jadi kita akan terus melakukan atau menggunakan instrumen cukainya untuk mengurangi konsumsi agar mengurangi elemen bahaya dalam konsumen kita dengan menerapkan cukai sehingga dapat dikendalikan," tukas dia.dtc