Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tangerang - Satu dari 47 orang jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, yang berhasil diidentifikasi. Dia adalah Surnah, bocah perempuan usia 14 tahun.
"Serah terima korban insyaallah nanti sesudah dimasukkan peti langsung diberikan ke keluarga," kata Kabid Dokpol Polri Kombes Pramujoko dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017).
"Hari ini diserahkan ke keluarga. Tunggu dari Polda Metro Jaya sedang menuju ke sini (RS Polri)," sambungnya menegaskan.
Surnah adalah jenazah korban ledakan di pabrik kembang api di Kosambi. Jenazah dengan nomor kantong 1 dan nomor registrasi polisi 344 itu berhasil diidentifikasi meski jenazahnya sudah sulit dikenali.
Surnah beralamat tinggal di Salembaran RT 4 RW 16, Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia lahir di Tangerang 8 Mei 2003. "Ini kami identifikasi berdasarkan pemeriksaan primer gigi, dan pemeriksaan medis antara lain kita dengan penentuan usia, penentuan jenis kelamin dan penentuan tinggi badan," ujar Kombes Pramujoko.
Saat ini, lanjut Kombes Pramujoko, pihaknya masih berupaya mengidentifikasi 46 jenazah lainnya. Semuanya dalam kondisi rusak berat karena terbakar. Mereka sangat berharap para keluarga korban segera menyerahkan informasi-informasi tambahan, terutama foto gigi korban.
"Kami berharap agar nanti akan lebih banyak data-data antemortem yang disampaikan kepada kami agar kami bisa identifikasi lebih banyak lagi. Karena teliti korban tanpa ada data korban tidak ada manfaatnya," ucapnya.
Kombes Pramujoko menegaskan lagi bahwa foto-foto gigi korban sangat penting untuk dibawa pihak keluarga ke RS Polri. "Kita banyak tergantung pada data gigi. Jadi kami sangat berharap keluarga korban, kerabat korban, itu bisa kasih foto yang bisa memperlihatkan gigi," ucapnya.
Keluarga juga bisa membawa foto-foto properti korban seperti jam tangan, cincin, kalung dan lainnya. Selain itu, Kombes Pramujoko juga mengatakan pihak keluarga juga diharapkan memberi informasi lebih detail soal korban yang lebih privat. Hal ini umumnya hanya diketahui oleh orang terdekat korban.
"Misalnya seperti tanda-tanda pernah hamil, apa pernah ada tumor, lalu misalnya tidak menstruasi sekian minggu, sekian bulan, itu yang kenal kan keluarga, biasanya suami, kadang-kadang pacar ya," ucapnya.
"Kalau memang nanti info ini sangat pribadi, malu ke sini (RS Polri) bisa WA (WhatsApp) saya di nomor 0819-7646-338," sambung Kombes Pramujoko menegaskan.dtc