Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Penggunaan mobil listrik di beberapa negara sudah banyak ditemukan. Di Indonesia sendiri, operasi mobil listrik ditargetkan bisa dimulai akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan.
Berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM), mobil listrik memiliki baterai yang terpasang di dalamnya dan berfungsi sebagai penyimpan daya. Layaknya, handphone alias telepin genggam, baterai mobil listrik pun bisa dilakukan pengisian ulang dalam jangka waktu tertentu.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengungkapkan, pengisian daya baterai mobil listrik atau kendaraan listrik lainnya bisa dilakukan di rumah hingga Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).
SPLU saat ini bisa ditemui di sejumlah titik di ibu kota, antara lain di kantor-kantor PLN. Sehingga pengguna kendaraan listrik tidak perlu khawatir jika baterai kendaraannya akan habis di tengah perjalanan.
"PLN tuh di setiap kantornya punya SPLU," ujar Andy di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (29/10/2017).
Pengisian baterai kendaraan listrik umumnya memakan waktu yang tidak sebentar. Proses pengisian memakan waktu sekitar 5-6 jam. Namun tidak menutup kemungkinan juga pengisian baterai bisa dipercepat. Ke depan, penyediaan SPLU juga hadir di kantor-kantor pemerintahan.
"Kemudian beberapa kantor-kantor pemerintah," ujar Andy.
Andy menambahkan, ketersediaan SPLU sudah sejak lama dibangun oleh PLN. Awalnya, SPLU dibangun untuk menyediakan listrik bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan energi listrik dengan mudah.
Pengisian daya baterai kendaraan listrik menggunakan SPLU pun cukup mudah. Pengguna hanya perlu membeli voucher listrik yang bisa didapatkan di toko pulsa dan langsung melakukan pengisian.
"Bayar pakai pulsa, kaya listrik di prabayar," tutup Andy. (dtc)