Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Antonio Ruediger jadi korban tindakan rasialisme saat Chelsea menjamu AS Roma. Manajer The Blues merasa pemainnya perlu dapat rasa hormat yang lebih saat di Olimpico.
Ruediger sudah menjadi korban tindakan rasis saat Chelsea menjamu Roma, Kamis (19/10/2017) dinihari WIB. Saat laga memasuki menit 89, terdengar ejekan yang diduga datang dari tribun suporter Roma. Mereka menyindir rupa Rudiger dan menirukan suara monyet saat si pemain sedang menguasai bola.
Kasus ini pun langsung akan ditindak oleh Komisi Disiplin dan Etika UEFA pada 16 November mendatang. Sebuah video kejadian disebut-sebut menjadi bukti penguat untuk menjatuhkan hukuman kepada Roma.
Perlakuan yang diterima Ruediger tentu sangat disayangkan. Sebab, bek asal Jerman itu sudah dua tahun manjadi bagian tim Giallorossi pada 2015-2017, sebelum dibeli Chelsea pada musim panas 2017. Dia mencatatkan 72 penampilan dan mencetak dua gol di seluruh ajang.
Nah, pada lanjutan Liga Champions Grup C, Rabu (1/11/2017) dinihari WIB, untuk pertama kalinya Ruediger akan balik ke Olimpico sebagai lawan. Conte pun tak tahu apakah pemainnya itu akan kembali menjadi korban tindakan rasis atau tidak.
"Saya tidak tahu, saya tidak tahu. Saya kira fans AS Roma sangat bergairah. Dalam kasus ini, saya kira Rudiger sudah bermain untuk Roma selama bertahun-tahun dan dia pantas mendapat penghormatan berupa tepuk tangan," kata Conte seperti dikutip Express.
"Tapi saya ulangi, fans AS Roma sangat bergairah selama pertandingan dan Anda merasakan itu," tegas manajer asal Italia itu.
Selama bermain untuk Roma, Ruediger sudah sangat sering mendapat tindakan rasis dari suporter lawan. Bahkan, dia sempat mengatakan bahwa main di Italia bak mimip buruk untuknya. (dtc)