Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnis-Palas. Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memasok puluhan ton setiap minggu kelapa ke Kabupaten Padang Lawas (Palas). Kelapa tersebut pada umumnya digunakan untuk bahan masak sayur (santan).
Zulfikar (37), pedagang kelapa asal Desa Huta Bangun, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Madina mengaku, setiap minggunya ia memasok sekitar 62 ton atau setara dengan 62. 500 biji setiap minggu ke Palas.
"Pasokan kelapa sayur ini, kami penuhi bersama 15 orang kawan saya. Kelapa sayur kami angkut memakai mobil pick up dan mobil truk bak kayu, tiga kali seminggu dengan sistim rolling ke wilayah Palas," kata Zulfikar, Kamis (9/11/2017).
Kelapa sayur yang dibawanya itu, lanjutnya, dijual kepada para agen hingga pengecer di tingkat desa yang sudah menjadi langganan mereka.
"Kalau dihitung secara keseluruhan, muatan kelapa sayur yang harus kami penuhi kepada pelanggan harus ada sekitar 62.500 biji kelapa setiap minggu," tegasnya.
Selain dijual secara grosir dan eceran, tambahnya, kelapa sayur yang dibawa dari daerah Madina itu juga dipasok ke sejumlah warung dan rumah makan yang tersebar di daerah Palas.
Untuk harga jual kelapa sayur ini, lanjut Fikar, mereka menjual kepada para agen dan pengecer, mulai Rp 4.500 hingga 5.000 per butir.
"Harga itu, sudah naik dari harga seminggu yang lalu, sekitar Rp 4.000 per biji. Kenaikan disebabkan para petani kelapa sayur di daerah kami merasa sulit mengangkut hasil panen kelapanya ke rumah. Soalnya saat ini di wilayah Kabupaten Madina sedang musim hujan," katanya.
"Mobilisasinya dari lahan petani saat ini susah karena musim hujan itu. Makanya para petani menaikkan harganya sama kita. Karena harga pembelian dari petani sudah naik, makanya kami juga menaikkan harga jualnya di sini," pungkasnya.