Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini maksimal berada di level 5,1%, atau masih di bawah target dalam APBN-P Tahun Anggaran 2017 yang sebesar 5,2%.
"Yah memang, jadi yah tidak realistis kalau agak tinggi, mungkin yah antara, yah mungkin berkisar 5,1%, mungkin yah paling paling segitulah," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (9/11).
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2017 sebesar 5,06%, berdasarkan struktur menurut pengeluarannya, ekonomi nasional didukung oleh konsumsi rumah tangga sebesar 4,93%, PMTB sebesar 7,11%, ekspor 17,27%, konsumsi pemerintah 3,46%, konsumsi LNPRT sebesar 6,01%, dan impor sebesar 15,09%.
Adapun, penerimaan negara yang baru berada di kisaran 65% hingga 30 Oktober 2017 ini juga dirasa belum mampu maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Memang ada pengaruhnya ke perlambatan belanja juga, tapi tidak akan ada lagi pemotongan lagi, tentu sebetulnya sejak kuartal II, kalau APBN itu daya dukung ungkitnya ke pertumbuhan enggak maksimal, kita andalkan investasi dan ekspor, sementara konsumsi kurang membaik," jelas dia.
Meski demikian, Mantan Dirjen Pajak ini berkeyakinan bahwa belanja pemerintah akan kembali membaik di kuartal IV-2017 meskipun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau APBN membaik, itu modelnya sudah begitu, bahwa ada kenaikan itu pasti, persoalannya adalah yoy, rasanya positif, mungkin tidak sebesar tahun lalu, tetap ada pertumbuhan tapi tidak sebesar dari yang direncanakan," pungkasnya. (dtf)