Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Semarang - Pemprov Jateng ikut terus memantau situasi warganya yang menjadi sandera kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dari informasi yang diperoleh, warga Jawa Tengah yang disandera berjumlah 34 orang dan semua berasal dari Kabupaten Demak.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya sudah mendengar soal warganya yang ikut disandera di Papua. Pemantauan pun dilakukan dari berbagai informasi.
"Kita pantau terus, kan militer sedang bertindak. Ya tentu kalau sudah posisi seperti itu militer yang maju. Tapi kita akan pantau terus," kata Ganjar di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (13/11/2017).
Tidak hanya memantau, pemerintah daerah juga akan sigap jika dibutuhkan tindakan dari daerah asal para korban penyanderaan. Namun hingga kini pemerintah daerah belum bisa melakukan apa-apa karena aparat masih berusaha bernegosiasi, bahkan para pelaku belum mengungkapkan tuntutannya.
"Jika dibutuhkan tindakan dari Pemprov atau Pemkab, kita akan sampaikan," tandas Ganjar.
Diberitakan sebelumnya warga Desa Kedondong, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak melapor ke kepala desa mereka karena khawatir ada 34 anggota keluarga mereka di Banti, Tembagapura tidak ada kabar.
Laporan ke kepala desa itu kemudian diteruskan ke unit Intel Mapolres Demak. Kepolisian Demak kemudian berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah diteruskan ke Mabes Polri.
"Ternyata memang masuk yang disandera, nama-namanya lengkap," kata Kapolres Demak, AKBP Sonny Irawan. dtc