Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di Kota Medan setidaknya ada tiga sekolah yang memiliki akar pendidikan dari luar negeri, yakni Medan Independent School (MIS), Singapore School (SIS) dan HighScope. Kehadiran ketiga sekolah ini diharapkan bisa mewarnai sistim pendidikan di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memiliki kualitas yang baik.
HighScope Medan berlokasi di Perumahan Citra Garden, Jalan Jamin Ginting, Medan. Highscope Medan berinduk pada HighScope Jakarta dan berangkai terus sampai Michigan, USA.
HighScope Medan mengelola tiga level pendidikan, yakni Early Childhood Educational Program (ECEP) untuk anak mulai usia 1,5 tahun sampai tingkat setara taman kanak-kanak, Elementary School (ES), setara SD dan Middle School (MS), setara SMP.
Memasuki sakolah ini terasa suasana alam yang digedungkan, bersih dan sangat nyaman. Ruang kelasnya luas penuh dengan material pembelajaran yang sangat menarik.
“Program sekolah ini menyediakan begitu banyak manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi anak. Menggunakan metode pembelajaran cara berpikir aktif dan proses Plan-Do-Review. HighScope bukan hanya meningkatkan kemampuan akademik seperti kemampuan membaca dan kognitif (matematika, sains, pengetahuan umum), tapi juga mengembangkan keterampilan fundamental yang dibutuhkan untuk sukses hidup di abad ke 21 ini,” jelas pimpinan HighScope Medan, Marina Novianti kepada medanbisnisdaily.com.
Menurutnya, keberhasilan dalam bersekolah, outputnya tidak melulu nilai akademis semata. Ada sisi lain, seperti bertumbuh menjadi anak yang bahagia, nyaman dengan diri sendiri, sehingga harmonis dengan orang lain dan lingkungannya, kreatif, berpikir analitis serta mampu mengambil keputusan yang terbaik dalam hidup ini.
“Ini semua dimulai dari pendidikan anak usia dini, yang menstimulasi perkembangan otak anak dari social emotional skills, initiative, independency, communication, problem solving dan plan-do-review, dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi benda-benda, kejadian dan keadaan di sekitarnya,” tuturnya.
Sehingga, papar Marina, pada saat anak-anak tiba di jenjang pendidikan SD, mereka sudah siap untuk mengembangkan sisi kognitif, seperti literasi, matematika, sains dan ilmu sosial.
“Sekolah juga mengajak orang tua untuk berkolaborasi dalam pendidikan anaknya, sehingga harapan menyekolahkan anak mereka tercapai dengan hasil maksimal,” tambah Ulfa, Kepala TK HighScope.
Menurut Marina, di HighScope, anak belajar membuat rencana yang terstruktur dan menjalankan rencana itu serta mereviewnya kembali.
Itu semua belum cukup, HighScope juga selalu membekali guru untuk menjadi contoh efektif yang didukung oleh pelatihan dan pengawasan yang sistematis,
Sistem penilaian di HighScope menggunakan penilaian berkesinambungan (continuous assessment). Bukan hanya menggunakan test semata sebagai satu satunya alat ukur menilai perkembangan anak-anak. Ibarat mengukur kedalaman sumur tidak bisa hanya menggunakan mistar .
Sepanjang hari anak-anak terlihat dibiasakan berbahasa Inggris dan Indonesia secara aktif di sekolah, baik secara aktif setiap hari atau bergantian hari.
Kendati memiliki standar yang tinggi, papar Marina, HighScope tidak perlu memasang guru asing sebagai native teacher.
“Jika sekarang banyak sekolah yang mengajarkan pendidikan karakter, bagi saya Highscope ini adalah sekolah yang berkarakter. Karena sekolah ini memiliki karakter, yakni menghargai diri sendiri, sesama dan lingkungan, mengembangkan potensi yang dimiliki, menghargai perbedaan, rasa ingin tahu, mencari solusi, bekerja sama untuk hasil yang lebih baik,” timpal Ulfa