Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Setelah melihat pola pendidikan di HighScope, kini medanbisnisdaily.com mencoba menelusuri sejumlah sekolah berbasis luar negeri lainnya di Kota Medan.
Seperti Singapore School (SIS) yang terletak di Jalan Jamin Ginting dan Medan Independent School (MIS) di Jalan Tali Air Medan. Selain memberikan fasilitas yang mumpuni, kurikulum yang diberikan kepada anak didik sudah pasti berbasis internasional.
Marketing Communications Executive Singapore School Medan Deify Siawidjaya menyampaikan kurikulum yang digunakan dengan menerapkan pendekatakan individu. Kurikulum ini, katanya, juga diterapkan di SIS yang berpusat di Jakarta.
“Setiap anak berkesempatan untuk tampil, berkreasi, berpikir, membuat pilihan dan keputusan untuk diri mereka sendiri di lingkungan belajar yang sudah nyaman dan berstandar internasional,” jelasnya.
Sekolah yang berdiri di atas lahan sekitar 3 hektare ini memiliki 432 murid. Dari pola pendidikan yang diterapkan ke anak didik, lanjutnya, setiap anak berkesempatan untuk tampil, berkreasi, berpikir, membuat pilihan dan keputusan untuk diri mereka sendiri di lingkungan belajar yang sudah nyaman dan berstandar internasional.
“Di sini siswa kami leluasa untuk fokus pada pengetahuan inti dan keterampilan hidup, dan untuk memberi ruang lebih besar fleksibilitas dalam melaksanakan kegiatan berbasis sekolah dalam kurikulum,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Administratur Sekolah Ricky Tahalele menambahkan, semua tingkatan guru-guru di SIS terlatih dan mengerti akan tugas mereka di setiap tingkatan.
“Kita juga memiliki guru native dengan kualifikasi yang sesuai standar Cambridge International Examinations dari berbagai negara. Selain itu juga agar bisa sesuai dengan kurikulum berbasis International Baccalaureate (IB) untuk tingkat JC,” jelasnya.
Lulusan sekolah ini, sambungnya, 95% melanjutkan sekolah ke luar negeri setelah mengikuti The International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Apalagi saat ini, katanya, SIS memiliki program pendidikan dua tahun dengan IB Diploma.
“Alumni kami umumnya melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Apalagi Diploma IB diterima di 75 negara di lebih dari 2.000 universitas,” ungkap Ricky.
Biaya untuk bersekolah di SIS, menurut Ricky masih sangat terjangkau dibandingkan dengan hasil yang diperoleh siswa selama bersekolah di sana.
“Biaya per bulan mulai sekitar Rp 3 juta dari peringkat pra sekolah sampai kisaran Rp 7 juta untuk tingkatan JC,” pungkasnya.
Usai mengunjungi SIS, medanbisnisdaily.com kemudian melanjutkan ke Medan Independent School (MIS). Kedatangan medanbisnisdaily.com pun disambut oleh Marketing Manager Medan Independent School (MIS) Mery Widiasari.
Saat itu ia menerangkan kalau sekolah tersebut didirikan oleh beberapa ekspatriat dan Konsulat Inggris pada tahun 1969. Nuansa sekolah yang ditonjolkan adalah tamantaman tropis. Ruang kelas yang luas, perpustakaan, lab komputer, laboratorium sains, pusat anak usia dini, dua kolam renang, sebuah gimnasium dalam ruangan dengan panggung, ruang seni, ruang musik, lapangan sepak bola berukuran penuh dan gedung administrasi.
“Kampus kami memungkinkan kondisi optimal untuk mendidik baik pikiran dan tubuh,” tutur Marketing Manager MIS Mery Widiasari baru-baru ini.
Dijelaskannya, tujuan MIS adalah untuk memberikan pendidikan terakreditasi berkualitas tinggi yang menempatkan perkembangan setiap siswa di pusat upaya pendidikan.
MIS mengikuti kurikulum Baccalaureate Internasional (IB) yang bertujuan untuk mengembangkan siswa yang aktif, berpengetahuan dan peduli untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih damai melalui pemahaman dan rasa hormat antar budaya.
"Dalam setiap mata pelajaran, semua siswa didorong untuk dapat secara mandiri menemukan informasi yang sesuai untuk meningkatkan studi mereka,” ungkap Kepala Sekolah MIS Geral Donovan.
Dijelaskannya juga, MIS menggunakan akreditasi dari dua agensi utama: Asosiasi Sekolah dan Kolese Barat (WASC) dan Organisasi Baccalaureate Internasional (IBO). Kami juga anggota Dewan Sekolah Regional Asia Timur (EARCOS).
“Kami menyediakan program yang diakui secara internasional dan ketat yang berfokus pada pemahaman antar budaya, keterampilan, pengetahuan, dan sikap Abad ke-21 untuk memungkinkan pelajar seumur hidup yang dapat beradaptasi dan bertindak dengan cara yang peduli yang membawa dampak positif pada masa depan dunia,” tambahnya.
Soal biaya, untuk kelas taman kanak-kanak berkisar Rp 81-an juta hingga Rp 195 juta setahun untuk tingkat diploma. Biaya itu belum termasuk biaya lainnya.
MIS punya kelas anak usia dini usia tiga dan empat tahun hingga program diploma yang bisa menghantarkan siswanya atau lulusannya untuk masuk sekolah yang mempergunakan sistim yang sama di seluruh dunia yakni IB. “Lulusan MIS pun dengan mudah bisa masuk perguruan tinggi di seluruh dunia tanpa perlu penyesuaian lagi,” pungkas Donovan.