Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di hadapan ratusan mahasiswa, Budi pamer proyek Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban.
Budi mengatakan proyek Bandara Kertajati merupakan peningkatan fasilitas perhubungan udara di Indonesia. Bandara Kertajati akan menjadi pintu utama aktivitas penerbangan domestik dan internasional setelah Bandara Soekarno Hatta.
"Kertajati akan dijadikan pusat bandara baru di antara Jakarta dan Jabar. Nanti akan terbagi tidak hanya di Bandara Soeta saja, tapi juga bergeliat di Kertajati," kata Budi di Aula Barat ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung, Rabu (15/11/2017).
Sejuah ini pembangunan bandara yang terletak di Majalengka, Jabar tersebut sudah mencapai 67,5 persen. Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ditargetkan selesai konstruksi pada Januari dan beroperasi April 2018.
"Kami harap bisa selesai sesuai target dan menjadi kegiatan industri dan ekonomi baru di sekitar bandara nantinya," ungkap dia.
Tidak hanya Bandara Kertajati, Budi juga menjelaskan rencana pembangunan Pelabuhan Patimban. Menurutnya Pelabuhan Patimban bisa memecah konsentrasi distribusi logistik skala besar di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban nanti bisa menyelesaikan konsen distribusi logistik yang selama ini ada di Tanjung Priok," ungkap dia.
"Tentu adanya pelabuhan baru ini nantinya berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar juga, terutama mengurangi kemacetan di Tanjung Priok," menambahkan.
Dia menuturkan progres rencana pembangunan Pelabuhan Patimban ini sudah pada tahap lelang tender. Pelabulan yang berada di Subang, Jabar ini ditargetkan mulai konstruksi pada Januari 2018 dan selesai Maret 2019.
"Operator pelabuhan kita akan tenderkan Maret. Nantinya antara konsorsium Indonesia- Jepang. Tapi kita mayoritas dibanding Jepang, swasta lebih besar porsinya," kata Budi.
MRT transfer teknologi
Sementara itu, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bekerja sama dengan ITB untuk transfer teknologi terbaru perkeretapian. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di lingkup ITB.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan transfer wawasan ini terdiri dari teknologi persinyalan, kontrol dan otomasi pada perkeretaapian khususnya dalam bidang kontrol perkeretaapian berbasis komunikasi.
"Kami ingin teknologi baru perkeretaapian ini dimanfaatka atau dijangkarkan (dipelajari) di ITB. Kami bisa melakukan riset bersama untuk dikembangkan," kata William di Aula Barat ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung, Rabu (15/11/2017).
Ia menuturkan kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun yang akan dipantau kemajuannya setiap tahun. Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kapabilitas SDM yang ada di ITB khususnya nasional pada umumnya.
"Kami ingin kembangkan bagaimana teknologi baru tidak hanya dilaksanakan orang Jepang tapi Indonesia. Ini butuh SDM banyak, alangkah sayangnya kita masih harus impor (SDM) dari luar negeri," tutur dia.
"Sinergi ini pasti akan berdampak positif bagi perkembangan MRT Jakarta ke depan dan transportasi publik secara nasional," lanjut William
Rektor ITB Kadarsah Suryadi menuturkan beberapa tahun terakhir pihaknya sudah mengembangkan teknologi perkeretaapian melalui National Center for Sustainable Transportation Technology. Kerja sama ini akan memperluas wawasan ITB."Kami siap mendukung pembangunan MRT. Penyiapan SDM juga saatnya nanti (MRT) dioperasikan kami siapkan SDM operasional. Kita juga siapkan pembinaan SDM dalam rangka MRT ini," kata Kadarsah. (dtc)