Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pekalongan. Isak tangis pecah saat jenazah Tohani (53), tiba di kampung halamannya di Desa Tratebang RT 07 RW 3, Kecamatan Wonokerto, Kamis (16/11/2017).
Istri korban kapal tenggelam, yakni Lutya, tidak kuasa menahan kesedihan saat peti jenazah dikeluarkan dari mobil pengangkut jenazah K 8448 WH. Jenazah tiba sekitar pukul 21.00 WIB.
Lutya istri Tohani tidak sabar ingin memeluk peti jenazah, yang baru diangkat oleh warga dibantu petugas kepolisian dan TNI. Selain Lutya, sejumlah kerabat keluarga korban pun ikut menangis. Lutya, yang merupakan keluarga nelayan ini dalam waktu 2 tahun ini telah kehilangan anak pertama dan suaminya.
Jenazah Tohani sendiri, terpaksa disemayamkan di rumah kerabat, tidak jauh dari rumah duka. Kondisi rumah duka sendiri tengah terendam air rob, sehingga tidak memungkinkan untuk disemayamkan di rumah Lutya. Usai peti jenazah di masukan ke rumah kerabat, Lutya, langsung memeluk peti jenazah suaminya. Lutya pun kembali menangis.
Kepala Desa Tratebang, Pronisa, selaku perwakilan pihak keluarga mengatakan rencananya jenazah akan dimakamkan pada Jumat pagi besok, sekitar pukul 09.00 WIB di pemakaman setempat.
"Ini keputusan pihak keluarga, sambil menunggu kedatangan dua anaknya (nelayan) yang masih dalam perjalanan pulang," kata Pronisa.
Dia menambahkan jenazah Tohani dipulangkan menggunakan pesawat udara. Sedangkan korban selamat melalui jalur laut.
"Dari Bandara Ahmad Yani, dilanjutkan perjalanan darat. Sedangkan korban yang selamat yang melalui jalur laut, saat ini sudah merapat ke Tanjung Perak (Surabaya), baru dilanjutkan jalur darat," jelasnya.
Diperkirakan, korban selamat akan sampai ke kampung halamanya besok siang.
Sementara itu, secara terpisah perwakilan dari KM Makmur Rejeki, yakni Warsito saat ditemui di Balai Desa Tratebang, menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan keluarga korban kapal tengelam, baik yang hilang, tewas maupun yang selamat pada hari Kamis sore tadi.
"Kita tadi sudah bertemu dengan pihak keluarga korban yang hilang maupun korban yang meninggal. Perusahaan bertanggungjawab penuh, baik nanti melalui asurasi maupun santunan," jelasnya.
Menurutnya kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal yang tergolong baru. Baru dua tahun beroperasi. Namun demikian, pihaknya tetap akan bertanggungjawab penuh dengan pihak keluarga korban. Hingga saat ini, ABK yang hilang masih diupayakan pencarian.
"Pemilik terus berkoordinasi dengan Basarnas, untuk terus melakukan pencarian korban yang hilang. Sedangkan korban yang selamat, telah dievakuasi dan perjalanan ke Pekalongan. (dtc)