Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Lantas, bagaimana kondisi perkembangan mobil listrik di Indonesia saat ini?
Menurut Kepala Bidang Teknologi Kelistrikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Sudirman Palaloi, ada beberapa tantangan dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia. Salah satunya adalah menyediakan 'SPBU' listrik charge station.
"Charge station masih terbatas. Kalau di luar negeri mau charger di tempat umum ada kalau kita nggak ada, hampir semua digunkana untuk private. Kedua di sana digedung-gedung sudah ada charge stationnya jadi memenuhi," kata Sudirman kepada detikFinance, Selasa (21/11/2017).
Tantangan lainnya, Sudirman melanjutkan terkait dengan regulasi.
"Ini perlu komprehensif sehingga betul-betul bisa dilaksanakan sesuai kondisi dan kemampuan kita. Regulasi 5.500 VA itu kan belum turun, kalau sudah ada itu akan mengakomodasi untuk mencharger di rumah masing-masing," sambungnya.
Sudirman menambahkan, prospek Indonesia mengembangkan mobil listrik sangat bagus karena permintaan mobil juga cukup tinggi
"Kalau prospeknya sangat bagus, seperti yang saya jelaskan tadi permintaan mobil setiap tahun kita ada sekitar 1 juta. Jadi prospeknya itu cukup besar," terang Sudirman.
Prospek lain yang ia sebutkan adalah adanya berbagai macam sumber yang dapat dijadikan tenaga listrik. Misalnya dari energi terbarukan, batu bara, air dan panas bumi.
"Kita kan tenaga listriknya ada berbagai macam sumber ada energi terbarukan, dari batu bara, air, bisa dari panas bumi. Jadi ada banyak yang bisa dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan mobil listrik." tutupnya. (dtc)