Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sipirok. Bus ALS nomor polisi BK 7246 UA masuk jurang di tikungan Menara atau Simpang Depag, Dusun Hasobe, Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Kamis (23/11/2017), sekitar pukul 04.30 WIB. Dalam peristiwa itu 3 orang tewas dan sekitar 25 penumpang luka parah dan ringan. Kondisi bus ringsek. Jenazah para korban masih berada di RSUD Tapsel. Sementara korban luka sebagian telah dirujuk ke RS lainnya.
Sejumlah warga sekitar lokasi menyebutkan, bus jurusan Medan-Kotanopan itu terguling ke jurang di kedalamanan sekitar 22 meter dari pinggir Jalinsum. Tikungan ini sangat patah. Kuat dugaan, sopir ngantuk tak sempat mengelak.
"Tikungannya sangat patah, dan diduga sopir tidak bisa mengendalikan setir, mungkin ngantuk," ujar Salim (37), salah seorang warga setempat kepada wartawan.
Wahdan Siregar (40), warga Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan salah seorang penumpang selamat mengatakan, bus yang mereka tumpangi berangkat dari Medan sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (22/11/2017). Sepanjang perjalanan, tidak ada kendala. Dirinya terbangun setelah mendengar jeritan penumpang di lokasi kejadian. Dan beberapa saat bus sudah terguling.
"Masih, mendengar suara rem, lalu mobil terbalik di dalam jurang. Saya pastikan, kondisi badan saya tidak terbentur keras, terutama kepala dengan cara melindungi kepala dengan tangan. Lantas saya keluar dari jendela kaca yang sudah pecah," terangnya sambil menahan rasa sakit akibat luka lecet di beberapa tubuhnya.
Pihak RSUD Tapsel menyebut, sampai saat ini 28 pasien masuk ke UGD secara hampir bersamaan dengan luka lecet, patah dan 3 orang di antaranya sudah meninggal.
"Adapun nama ke 3 orang penumpang meninggal adalah Taufik IR, warga Suka Maju, Medan Johor, Ahmad Khumaidi warga Manyabar, Kabupaten Madina dan Bisma Sari Siregar warga Muara Tagor," terang James, salah seorang petugas RSUD Tapsel.