Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Malang. Aksi nekat dilakukan AN (17), gadis asal Tlekung, Kota Batu. AN nekat menelan tiga poket sabu saat digerebek warga bersama polisi di sebuah rumah di Dusun Krajan, Bantur, Kabupaten Malang.
Kisah berawal dari laporan warga yang melihat beberapa laki-laki dan perempuan tengah berada di lokasi kejadian. Petugas Polsek Bantur dan warga mendatangi rumah tersebut.
Kehadiran warga bersama petugas rupanya diketahui tiga pria yang sedang bersama Anisa. Mereka kemudian memilih kabur melalui pintu belakang. Nahas bagi Anisa, dia harus tertangkap basah dengan sejumlah barang bukti.
Diantaranya, tiga gulung kabel listrik, 34 potong kabel tembaga satu meteran, dua gunting potong, dua gergaji besi, tiga lampu senter, sebuah parang, tiga tang, dan satu besi pengait, serta alat isap sabu.
Mobil Suzuki Ertiga W 1151 SL diduga milik ketiga pria yang kabur turut tertinggal di lokasi penggerebekkan. Semua barang bukti langsung diamankan petugas, begitu juga AN, untuk dimintai keterangan. Kepada petugas, AN mengaku telah menelan tiga poket sabu.
AN juga menyebut, Yudi, salah satu dari tiga pria yang kabur adalah pacarnya. Dan pria itu membawa 12 poket sabu saat kabur menghindari penangkapan petugas.
AN bahkan menyebut, lelaki yang baru dikenalnya sebulan ini adalah bandar. Keberadaannya di rumah tersebut juga atas ajakkan Yudi sejak Rabu (22/11/2017).
Selama berada di rumah itu, AN sempat menggelar pesta sabu bersama tiga pria yang kini belum ditemukan keberadaannya. AN juga sempat berhubungan intim hingga pesta sabu berlanjut, dan akhirnya mengundang kecurigaan warga.
"Ada pengakuan dari wanita yang diamankan masih di bawah umur yang telah menelan tiga poket sabu dan salah satu pria yang dikenalnya membawa belasan poket lain," terang Kapolsek Bantur AKP Yatmo saat dikonfirmasi, Kamis (23/11/2017).
Penggerebekkan dilakukan dini hari tadi, mobil Ertiga yang tertinggal di lokasi adalah milik Yudi, pacar AN, berikut juga kabel tembaga yang diduga merupakan barang hasil kejahatan."Kami masih koordinasikan dengan jajaran lain, untuk mengungkap keterlibatan aksi kejahatan para pria yang melarikan diri," beber Yatmo. (dtc)