Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan PT Azbil Berca Indonesia untuk membuat sistem penghemat penggunaan listrik. Dengan sistem tersebut biaya listrik dapat berkurang hingga ratusan miliar rupiah.
"Kan kita punya aset. Aset itu gedung, gedung itu menggunakan energi. Terutama sekolah-sekolah, terutama juga instansi-instansi yang ada di wilayah DKI sangat signifikan. Menurut saya kalau 20-30 (persen), saya nggak akan kaget kalau pengurangannya bisa mencapai puluhan atau ratusan miliar," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).
Namun, Sandiaga tak bisa menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang bisa dihemat. Sebab, belum pernah ada audit terkait biaya listrik instansi-instansi DKI Jakarta.
"Ini lagi di tabulasi. Tadi Pak dari Bappeda, lagi mengecek berapa biaya listrik yang dibayar dari seluruh aset yang ada," ujar Sandiaga.
"Belum pernah ada audit. Ini yang pertama kali kita mau audit penggunaan energi kita. Jadi ini yang the first by Anies-Sandi," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Azbil Berca Indonesia Mombang Sihite mengatakan sistem penghemat listrik itu bisa diterapkan pada pendingin ruangan atau AC. Dengan sistem itu, suhu AC bisa diatur otomatis sesuai dengan jumlah orang di suatu ruangan.
"Misal ini AC ya. Kalau misalnya dalam suatu ruangan suhu sudah ditentukan tertentu, tapi kalau orangnya banyak dan sedikit kan kebutuhan suhunya jadi beda. Ketika orangnya kurang, harusnya dia sudah mereduksi secara otomatis, sehingga nggak terlalu dingin. Jadi tidak perlu lagi diseting dengan tangan," terang Mombang juga di Balai Kota.Kemungkinan, sistem penghemat baru akan dipasang pada 2018 mendatang. Saat ini, pihak Pemprov DKI Jakarta dan PT Azbil Berca Indonesia masih akan membahasnya secara komprehensif. (dtc)