Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Kahiyang Ayu Siregar dan Bobby Nasution menjalani tradisi marpangir di puncak pesta adat (mata ni horja) pernikahan mereka. Mereka diperciki air sebagai simbol meninggalkan masa lajang.
Kahiyang dan Bobby terlihat muncul di lokasi acara di Perumahan Bukit Hijau Regency, Taman Setia Budi (BHR Tasbi), Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11) pukul 10.15 WIB. Mereka lalu dibawa ke tapian raya na martua, atau replika sungai yang telah disiapkan di lokasi.
Kahiyang dan Bobby berjalan berbaris menuju lokasi didampingi pihak keluarga Nasution. Mereka mengenakan baju adat Mandailing dengan hiasan kepala atau bulang. Saat berjalan, pengantin baru ini dipayungi payung warna kuning.
Kahiyang dan Bobby berjalan pelan menuju lokasi marpangir. Mereka terus melempar senyum ke para tamu undangan yang memenuhi sisi-sisi jalan. Kahiyang tampak membawa dedaunan di genggamannya.
Tiba di lokasi marpangir, Kahiyang dan Bobby langsung duduk di kursi yang disediakan. Mereka lalu diberikan petuah oleh tetua adat.
Setelah memberi nasihat, tetua adat kemudian memercikkan air dengan dedaunan ke atas kepala Kahiyang dan Bobby sambil mengucapkan horas. Prosesi marpangir itu kemudian selesai.
Prosesi marpangir ini sangat bermakna bagi Kahiyang dan Bobby. Dahulu kala, tradisi marpangir ini dilaksanakan masyarakat Mandailing di tepian sungai. Maknanya adalah menghanyutkan masa lajang. Mereka akan dianggap sebagai orang tua setelah menjalani prosesi ini.
Kahiyang dan Bobby kemudian berjalan kembali. Mereka kini diarak menuju gelanggang. Di lokasi sudah ada seluruh keluarga besar Nasution dan Siregar termasuk Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. (dtc)