Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Lebih dari 6 bulan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Dogang dengan Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Langkat kembali dibangun.Bangkai jembatan yang tercebur ke aliran Sungai Gebang pun mulai berangsur dievakuasi ke darat.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Minggu (26/11/2017) tampak kabel baja sudah terpasang di bagian atas dan bawah, meski belum semua kabel baja yang direncanakan semua terpasang. Terlihat papan sebagai lantai jembatan mulai terpasang.
Jembatan gantung Gebang sepanjang 85 ini roboh pada 23 April 2017, karena tidak sanggup menahan beban karena termakan usia (45 tahun).
"Jembatan gantung Gebang sangat dibutuhkan masyarat, karena merupakan jalur alternatif dari Desa Kwala Gebang, Sangga Lima dan Desa Dogang ke ibukota Kecamatan, yakni Kelurahan Pekan Gebang. Terlebih anak sekolah bisa lebih cepat sampai ke sekolahnya,” kata Rusli, warga Desa Dogang.
Ini juga dibenarkan M Hatta, Kepala Desa Sangga Lima. Menurutnya, warga sangat mendukung percepatan persiapan jembatan gantung yang dibangun dengan tanggap darurat.
"Selama putus, anak sekolah menuju ibu kota kecamatan terpaksa memutar dari Balai Gajah memakan waktu lama karena dari Dogang ke Gebang 11 km. Kalau melalui jembatan gantung sebelum putus hanya 3 km,” sebutnya.
Ahmad, pelajar SMP kelas 2 mengaku kelelahan menuju sekolah.
"Saya capek memutar menuju SMP 1 Tegalrejo, belasan km saya tempuh dengan sepeda dayung. Tapi waktu belum putus, hanya sebentar sudah sampe sekolah, paling 15 menit dari Dogang,” tuturnya.
Belum diketahui besaran anggaran pembangunan jembatan gantung ini, karena belum dianggarkan di APBD Langkat.
"Sifatnya masih tanggap darurat, karena kebutuhan sangat mendesak, jadi bentuk anggarannya belum tau, masih didanai kontraktor,”, kata seorang pengawas pekerjaan tanggap darurat itu yang tidak mau disebut identitasnya.