Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di hari pertamanya bertugas sebagai Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan melakukan sidak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), Senin (27/11/2017).
Hal ini dilakukannya, karena ingin memantau secara langsung bagaimana kondisi pelayanan yang diberikan kepada pasien diruangan tersebut.
Dalam sidaknya itu mantan Direktur RS Tarutung itu juga meyapa pasien yang berada di IGD. Sekitar 30 menit melakukan sidak dan berdialog dengan petugas medis, Suryadi menanggapi keluhan pasien Yusriana (44) yang merasa diabaikan.
Yusriana mengungkapkan selama dua bulan berobat, ia merasa diabaikan oleh pihak rumah sakit. Pasien rujukan asal Padang Sidempuan ini menjelaskan keluhan atas penyakit yang dideritanya kenapa belum juga dioperasi.
"Saya menderita Mioma Ateri dan sejak dua bulan lalu dirujuk dari RSUD Padang Sidempuan ke RSUD dr Pirngadi. Tapi sampai di sini tidak langsung ditanggapi. Akhirnya beberapa kali tidak puas, kami lanjut ke salah satu rumah sakit swasta dan di sana dipasang keteter, sekarang sudah dua mingguan. Ini kita sudah daftar ke Pirngadi lagi untuk operasi, tapi disuruh foto, tes darah dan lainnya. Padahal semua tahapan itu sudah kami buat," ungkapnya.
Lebih lanjut Yusriana mengatakan, sampai di Pirngadi, pihaknya disuruh membawa surat rujukan lagi dari RS Padang Sidempuan. Setelah diambil, sampai sekarang belum juga dioperasi malahan disuruh foto dan cek darah lagi.
"Padahal kami di sini numpang- numpang di rumah saudara. Suami saya juga sudah lama tidak kerja, makanya kami berharap supaya proses untuk operasi ini dipercepat, dipermudah semua prosesnya," keluhnya.
Mendengar keluhan ini, Suryadi langsung memanggil pihak medis yang bertanggung jawab atas Yusriana dan meminta agar diberikan kejelasan untuk jadwal operasinya.
Mantan Dirut RS HKBP Balige ini juga mengatakan, kehadirannya di RS Pirngadi memang ingin memperbaiki pelayanan yang ada. Untuk masalah Yusriani akan segera ditangani, namun diberi kejelasan dulu sudah bagaimana tahapan medis yang ia jalani.
"Saya rasa ini hanya masalah komunikasi aja. Jadi ini yang mau kita perbaiki dulu supaya jangan ada kesalah pahaman, sehingga hal-hal sederhana ini jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Setelah berkomunikasi dengan pihak tenaga medis yang menangani, Yusriani selanjutnya di arahkan ke Poli Obgyn. Hal ini untuk memastikan penjadwalan operasinya, dikarenakan seluruh hasil laboratorium Yusriani, Selasa (28/11/2017) baru selesai.