Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Film merupakan media yang paling efektif untuk mengkampanyekan nilai-nilai kepada masyarakat. Salah satunya nilai-nilai yang terdapat dalam kearifan lokal nusantara. Hal ini disampaikan dosen filsafat Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Tommy F Awuy dalam workshop yang merupakan bagian dari Lake Toba Film Festival yang berlangsung 1-3 Desember 2017, di Pantai Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.
Menurutnya, film karya anak-anak Indonesia tidak kalah menarik dari film-film buatan Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Hal itu ditandai dengan beberapa film Indonesia yang sudah meraih penghargaan dalam festival film internasional. Selain itu film-film Indonesia terutama yang mengangkat lokalitas sarat dengan nilai-nilai budaya yang tidak dimiliki negara lain. Hal itulah yang membuat film-film Indonesia menjadi unik.
“Film produksi buatan Indonesia tidak kalah menarik dari yang dibuat negara asing. Film kita kaya akan nilai, khususnya yang mengangkat isu-isu lokal. Ini adalah potensi luar biasa yang harus digali para sineas Indonesia,” kata Tommy di hadapan peserta yang didominasi anak-anak sekolah.
Selain Tommy, para pegiat film asal Sumatera Utara, Onny Kresnawan juga turut menyampaikan pandangannya. Menurut pegiat film yang kerap meraih penghargaan ini, lewat film seseorang dapat menyampaikan ide dan gagasan. Bahkan perlawanan. Termasuk juga untuk menyampaikan pesan kepada pengambil kebijakan.
“Para pembuat film punya cara untuk bersuara. Salah satunya dengan membuat film. Terbukti cara seperti ini sangat efektif. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan dan yang ada di Eropa menjadikan film sebagai alat propaganda mereka. Hasilnya bisa dilihat sekarang. Selain mereka dikenal sebagai super power, ekonomi mereka juga terdongkrak dari industri kreatif ini,” ujarnya.
Pengamat sekaligus kritikus film, Dr Daniel Irawan mengungkapkan, dalam konteks Danau Toba, banyak wilayah yang dapat digarap menjadi sebuah film. Mulai dari legenda sampai cerita-cerita kehidupan masyarakatnya. Tema-tema seperti itu sangat layak untuk dihadirkan dalam festival film di Indonesia.
Lake Toba Film Festival yang digagas Rumah Karya Indonesia (RKI) lahir sebagai media apresiasi baru dan tampil sebagai media untuk menggairahkan dunia perfilman Sumatera Utara, dan Indonesia pada umumnya.
Menurut Direktur RKI sekaligus manajer festival, Ori Semloko, Lake Toba Film Festival berhasil mengumpulkan 9 kategori untuk umum dan 9 film dari kategori pelajar semuanya bertema tentang lingkungan.