Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketua DPP Golkar Azis Syamsuddin menanggapi santai isu pencalonan dirinya sebagai pengganti Setya Novanto di kursi ketua DPR RI. Namun Azis mencoba meminta izin ke Presiden Joko Widodo.
"Amin, amin. Namanya masuk (sebagai calon) ya nggak apa-apa," ujar Aziz di Hotel Atlet Century Park, Jl.Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2017).
Azis mengaku belum mengetahui namanya masuk sebagai calon pengganti Novanto di ketua DPR. "Lagi dicoba (izin ke Jokowi). Saya malah belum tau sebenernya nama saya masuk. Alhamdulillah. Saya baru pulang dari daerah ini," imbuhnya.
Aziz mengungkapkan hingga saat ini belum melakukan konsolidasi dengan pihak manapun. Ia masih menunggu keputusan praperadilan Novanto yang menjadi kesepakatan pleno Partai Golkar beberapa waktu lalu.
"Belum (konsolidasi). Memang ada di medsos. Cuma kan saya tetap berpegang pada keputusan DPP Golkar. Keputusan DPP adalah sambil menungu putusan praperadilan," katanya.
Menurut Azis, Novanto masih tetap menjadi Ketum Golkar hingga adanya putusan praperadilan. Meski Idrus Marham telah ditunjuk sebagai Plt Ketum, Azis memandang kebijakan strategis tetap harus ditandatangani Novanto.
"Walaupun ada Plt yang ditunjuk adalah Idrus Marham, tapi kebijakan strategis harus tetap ditandatangani Novanto," tutur dia.
Sebelumnya Azis mengatakan penyebutan nama dirinya sebagai pengganti Novanto hanyalah isu. "Itu isu, itu isu," kata Azis di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (21/11).Azis memandang isu soal dia menjadi kandidat pengganti Novanto di DPR tidaklah penting. Dia lebih memikirkan soal gugatan praperadilan yang diajukan Novanto untuk menggugurkan status tersangkanya dalam kasus korupsi e-KTP. "Sekarang bagaimana Pak Novanto menghadapi pra peradilan," ucapnya. (dtc)