Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah didesak partai asalnya, PKS, mundur dari kursi Wakil Ketua DPR. Fahri menanggapi enteng desakan tersebut.
"Namanya juga usaha," ujar Fahri merespons surat PKS yang ingin pimpinan DPR mengganti Fahri sebagai Wakil Ketua DPR. Pernyataan Fahri terlontar setelah mengikuti rapat paripurna penutupan masa persidangan kedua masa sidang 2017/2018 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Fahri sendiri mendengar langsung surat tersebut dibacakan di forum paripurna. Lagi-lagi dia menganggap angin lalu surat itu.
Wakil Ketua DPR Fahri HamzahWakil Ketua DPR Fahri Hamzah seusai rapat paripurna, Senin (11/12/2017). (Gibran/detikcom)
"Namanya juga usaha. Ini usaha menjelang liburan," ujar Fahri.
Menurut Fahri, PKS harus dewasa. Terkait posisinya sebagai kader, Fahri menyebut pengadilan masih berproses. Jadi dia meminta PKS menghargai proses tersebut.
"Masalahnya kan ada pengadilan. Kan selalu refer-nya ke situ. Kita menghargai pengadilan, dong," ucap Fahri.
Surat dari F-PKS bernomor 09/EXT-FPKS/DPRRI/XII/2017. Surat itu dibuat pada 11 Desember 2017 dan merupakan tindak lanjut surat DPP PKS. Surat itu sebelumnya dibahas di Bamus DPR lalu dibacakan oleh pimpinan rapat paripurna, Fadli Zon. Fadli hanya membacakan nomor dan perihal surat.
Selesai Fadli membacakan surat tersebut, seorang anggota DPR melancarkan interupsi. Diduga berat dia anggota F-PKS lantaran interupsinya soal surat Fahri tersebut.
"Pimpinan, tadi kurang jelas sedikit pimpinan. Surat dari PKS itu kurang jelas tadi. Jelaskanlah, pergantian pimpinan dari Saudara Fahri Hamzah. Makasih," ucap dia.
Fahri, yang duduk di kursi pimpinan DPR, merespons interupsi anggota DPR itu. Ternyata Fahri hanya tampak tertawa dari kejauhan. Terdengar gelak tawa dari beberapa anggota DPR saat interupsi soal Fahri dan PKS. (dtc)