Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Lamongan. Beragam cara dilakukan oleh warga Lamongan untuk memprotes jalan poros Lamongan-Surabaya yang rusak parah. Salah satunya dengan menanam pohon pisang di lokasi jalan yang rusak.
Satu batang pohon pisang terlihat berdiri di lubang jalan yang menganga di jalan poros Lamongan-Surabaya, tepatnya di Dusun Gajah, Desa Rejosari, Kecamatan Deket.
Salah seorang warga, Saidi kepada wartawan mengaku aksi menanam pisang di jalan berlubang ini dilakukan sebagai peringatan jika jalan berlubang itu membahayakan pengguna jalan, baik pengemudi sepeda motor maupun pengendara mobil.
"Pohon pisang ini bisa menjadi semacam rambu bagi pengendara kendaraan bermotor, demi keselamatan pengguna jalan," kata Saidi, Senin (11/12/2017).
Dikatakan oleh Saidi, lokasi yang kini ditanami pohon pisang tersebut sebelumnya telah terjadi kecelakaan hingga mengakibatkan kematian.
"Sempat terjadi kecelakaan lalu lintas akibat terperosok lubang dan terjatuh hingga tertabrak truk dan meninggal dunia," terangnya.
Namun, aksi warga dengan menanam pohon pisang ini terhenti. Pasalnya, petugas kepolisian yang tahu aksi ini kemudian mencabut pohon pisang tersebut karena dinilai membahayakan nyawa pengguna jalan.
Petugas mengganti pohon pisang tersebut dengan cat putih sebagai tanda seperti yang dilakukan oleh pada jalan rusak lainnya.
Kanit Dikyasa Polres Lamongan, Ipda Fatkhur Rohman kepada wartawan mengatakan, pihaknya terpaksa mencabut pohon pisang tersebut karena dinilai membahayakan.
Pihaknya, kata Fathkur, mengganti dengan menandainya dengan cat putih sebagai tanda jalan rusak."Kami menggantinya dan kami juga sudah melaporkan kerusakan jalan ini kepada Balai Besar Pemeliharaan Jalan," ungkap Fathkur. (dtc)