Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Bea Cukai merupakan salah satu instansi yang berpotensi terjadi praktik korupsi di dalamnya. Bea Cukai Tanjung Perak tertantang untuk melawan stigma itu.
"Kami tertantang dan ditantang untuk menjaga integritas tidak korupsi dan pungli di instansi ini," ujar Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya (KPPBC-TMP) Tanjung Perak Basuki Suryanto usai pencanangan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi, Jumat (15/12/2017).
Basuki mengatakan, layanan online yang dimiliki Bea Cukai Perak adalah salah satu cara untuk meniadakan korupsi dan pungli. Namun ada saat tertentu petugas harus bertemu dengan pengguna jasa dan stake holders. Meski anak buahnya pada saat tertentu bertemu dengan pengguna jasa dan stake holders, namun Basuki yakin tidak akan terjadi korupsi dan pungli.
"Ini era zaman now, dan tak mengenal korupsi," kata Basuki.
Basuki yakin dengan hal itu karena telah tertanam integritas terhadap petugas Bea Cukai Perak. Basuki juga terus mengingatkan dirinya agar tetap berjalan pada rel kebenaran untuk terus memberikan teladan baik kepada bawahan.
"Patron pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah mampu menjadi contoh," lanjut Basuki.
Basuki meminta agar masyarakat dan pengguna jasa juga turut memberi koreksi dan masukan. Hal itu juga sebagai pengawasan terhadap kinerja pelayanan Bea Cukai Perak. Harapannya, pelayanan tetap baik dan semakin baik dalam pertumbuhan integritas untuk melayani masyarakat. (dtc)