Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Sosial mengerahkan ratusan taruna siaga bencana (Tagana) untuk menyisir korban gempa di Jawa Barat.
"Ada lebih dari 234 personel Tagana kita turunkan untuk menyisir korban gempa di Jawa Barat," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melalui rilis yang diterima detikcom, Minggu (17/12/2017).
Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur pada hari ini, Khofifah menerangkan, ratusan Tagana itu berasal dari daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.
"Juga ada dari kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kabupaten Banjar," tuturnya.
Selain Tagana, Kementerian Sosial juga menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial untuk memberikan trauma healing kepada para pengungsi, utamanya kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil, difabel, dan anak-anak.
Kementerian Sosial, lanjut Khofifah, telah mendistribusikan bantuan logistik, kebutuhan permakanan dan tenda kepada warga yang membutuhkan melalui posko yang di koordinir oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Dinas Sosial Kabupaten Kota setempat. Total bantuan logistik yang disalurkan Rp 893 juta.
"Logistik yang dikirim berupa lauk pauk, kid ware, food ware, family kits, tenda serba guna, matras, selimut dan tenda gulung," terangnya.
Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, Jumat 15 Desember 2017 pukul 23.47 WIB.
Titik pusat gempa berada di 7.75 LS dan 108.11 BT atau 11 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pusat gempa berada di kedalaman 107 km.
Khofifah meminta kepada kepala daerah yang wilayahnya terdampak, untuk segera mengeluarkan surat keterangan darurat (SK Darurat), untuk melancarkan dalam pemenuhan kebutuhan logistik.
"Sekarang yang saya mohon adalah SK Darurat dari bupati, wali kota yang di daerahnya terdampak bencana alam mohon dengan sangat untuk segerakan mengeluarkan SK Darurat. Karena dengan SK Darurat maka kebutuhan logistik terutama cadangan beras pemerintah itu bisa segera di-deploy," tuturnya.
Dengan SK Darurat Bupati Wali Kota, kebutuhan logistik berupa beras dapat dikeluarkan 100 ton. Jika beras tersebut sudah habis, maka dengan SK Darurat Gubernur, dapat dikeluarkan 200 ton beras.
Berdasarkan hasil identifikasi yang berhasil dihimpun pasca gempa bumi di Jawa Barat sampai dengan tanggal 16 Desember, pukul 24.00 WIB sebanyak 13 orang mengalami luka ringan, 4 orang mengalami luka berat dan 1 orang meninggal dunia atas nama Dede Lutfi, warga Desa Gunungsari RT 04/02 Kecamatan Sadanaya, Kabupaten Ciamis.
"Di lapangan, tim telah mengidentifikasi kondisi rumah warga yang rusak akibat bencana. Hasilnya ditemukan sebanyak 1.897 rumah dalam kondisi rusak ringan, 245 rumah dalam kondisi rusak sedang, sementara sebanyak 336 rumah teridentifikasi rusak berat," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat.
Kemensos telah membuka sejumlah dapur umum lapangan (dumlap). Setiap dumlap mampu menyediakan hingga sekitar 1.000 porsi makanan.
"Pembentukan dapur umum ini untuk meringankan beban para korban. Juga sangat penting guna menjaga kebutuhan dan suplai makanan pengungsi," tandasnya. (dtc)